Spirit of Aqsa- Layanan ambulans Israel mengonfirmasi, satu pemukim Israel tewas dan 49 lainnya terluka, dengan 15 di antaranya dalam kondisi kritis, dalam insiden tabrakan truk di stasiun bus dekat Glilot, utara Tel Aviv, pada Ahad (27/10/2024). Kepolisian Israel menduga insiden ini bermotif “nasionalis,” istilah yang sering digunakan untuk serangan yang dilakukan pejuang Palestina.

Polisi Israel melaporkan bahwa truk tersebut menabrak sebuah bus di dekat stasiun penumpang yang terletak di sebelah pangkalan militer Glilot, yang juga merupakan lokasi markas badan intelijen Mossad. Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menyatakan sedang menunggu laporan akhir terkait insiden ini.

Menurut keterangan polisi, warga sipil menembak pengemudi truk setelah ia menabrakkan kendaraannya ke bus dan para penumpang di stasiun Glilot. Radio militer Israel melaporkan bahwa pengemudi tersebut menjadi sasaran tembakan.

Radio militer Israel, mengutip saksi mata, menyebutkan bahwa sejumlah besar yang terluka adalah tentara yang tengah menuju pangkalan militer mereka. Saluran 12 Israel melaporkan 35 orang dievakuasi dari lokasi, dengan enam korban dalam kondisi kritis dan lima lainnya dalam kondisi sedang. Sementara itu, Yedioth Ahronoth menyatakan beberapa orang terjebak di bawah truk dalam kondisi serius.

Layanan ambulans Israel juga melaporkan memberikan pertolongan darurat kepada puluhan orang terluka di lokasi kejadian. Israel Today melaporkan, pelaku sempat keluar dari truk setelah tabrakan dengan membawa pisau.

Radio militer Israel mengutip sumber keamanan yang menyatakan bahwa serangan ini diduga bermotif “nasionalis,” dan menyebut pelaku mungkin seorang warga Palestina dari Al-Quds Timur, meskipun identitasnya belum dikonfirmasi. Wartawan Elias Karam dari Saluran 12 Israel mengabarkan, pelaku diduga adalah seorang pemuda Palestina dari kota Qalansawe, yang memegang kartu identitas biru yang dikeluarkan oleh Israel.

Reaksi Kelompok Pejuang Palestina

Hamas menyatakan bahwa serangan tabrakan di dekat markas Mossad itu sebagai “respon alami atas kejahatan yang dilakukan penjajah Zionis terhadap rakyat Palestina.” Hamas mengapresiasi aksi tersebut dan menyebut bahwa rakyat Palestina akan terus melawan kekuatan militer Israel.

Sementara itu, Jihad Islam juga menyatakan dukungannya atas “aksi heroik di Tel Aviv yang menargetkan tentara dan petugas intelijen militer Israel.” Jihad Islam menyebut aksi ini sebagai reaksi wajar atas “pembantaian yang dilakukan musuh Zionis.”

Sumber: Al Jazeera, Media Israel

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here