Spirit of Aqsa, Palestina- Aktivis Palestina mengecam serangkaian pelanggaran, kejahatan, dan kezaliman penjajah Israel terhadap wanita di Tepi Barat. Gerombolan polisi penjajah zionis Israel menodongkan senjata ke arah wanita Palestina lalu melakukan penggeledahan.

Video-video pelecehan tersebut tersebar di berbagai jejaring media sosial. Video itu memperlihatkan polisi laki-laki penjajah Israel menghentikan siswi-siswi di Kamp Shuafat, Al-Quds lalu menggeledah secara fisik. Saat penggeledahan, satu bahkan dua polisi menodongkan senjata laras panjang ke arah siswi tersebut.

Gerombolan perampok tanah Palestina itu memang sedang melakukan penangkapan besar-besaran di Tepi Barat dan Al-Quds. Ratusan tentara dan polisi penjajah Israel ditempatkan beberapa titik untuk menebarkan teror.

Parahnya lagi, gerombolan perampok itu mengintimindasi setiap warga yang hendak melarang para polisi melecehkan wanita Palestina. Mereka berada di bawah tekanan sehingga tak bisa melakukan apa-apa. Misalnya, saat gerombolan polisi penjajah Israel menggeledah seorang ibu dan putrinya yang hendak berangkat ke sekolah.

Polisi penjajah Israel memang lekat dengan pelecehan. Media Palestina melaporkan, seorang penulis perempuan bernama Lama Khater yang ditangkap 26 Oktober sering mendapatkan ancaman. Pengacara Lama Khater mengungkapkan, kliennya sering “diancam akan memperkosa dan membakar anak-anaknya.”

Setelah itu, wanita tersebut dipindahkan ke sel isolasi. Kemudian dipindahkan lagi ke Pusat Penahanan Al-Damoun. Di tempat ini, gerombolan polisi tak beradab sering melecehkan wanita Palestina.

Sumber: Al Jazeera, pers Palestina, situs jejaring sosial

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here