Spirit of Aqsa, Palestina- Analis militer Israel, Amos Harel, mengatakan, berlanjutnya pertempuran seperti yang terjadi saat ini di Jalur Gaza berarti lebih banyak kematian di antara tentara Israel.

Dalam sebuah artikel yang diterbitkan oleh surat kabar Haaretz pada hari Senin, Harel mengatakan bahwa

“Akan ada banyak berita tentang kematian tentara Israel di Gaza jika pertempuran terus berlanjut seperti saat ini, karena tentara Israel menderita semakin banyak kematian dan cedera.” Kata Harel dalam analisisnya di Haaretz, dikutip dari Aljazeera, Selasa (19/12).

Dia menambahkan, bahaya bagi Israel akan semakin besar ketika keraguan mulai muncul seiring berjalannya waktu mengenai kemampuan mencapai tujuan operasi militer di Gaza, terutama kekalahan Hamas dan pembebasan para tahanan.

“Kemungkinan perubahan sifat operasi militer Israel di Gaza bulan depan akan menimbulkan keraguan mengenai kemungkinan tercapainya tujuan yang dinyatakan dalam serangan darat ke Jalur Gaza,” ujar Harel.

Pada tahap ini, kata dia, tampaknya Hamas belum siap untuk membuat konsesi, pada saat Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan pilar-pilar pemerintahannya bersikeras bahwa hanya tekanan militer yang berkelanjutan akan mendorong gerakan tersebut untuk menunjukkan fleksibilitas.

“Meski Israel dan Amerika Serikat tidak memberikan rincian apa pun mengenai pembicaraan yang sedang berlangsung di antara mereka mengenai jangka waktu perang, namun jelas bahwa pembicaraan tersebut telah menetapkan batas waktu dimulainya fase perang berikutnya,” ungkap Harel.

Analis militer Israel mengatakan, hal ini seharusnya terjadi pada pertengahan Januari, setelah itu sifat operasi ofensif Israel di Gaza akan berubah dan berkurang.

Sumber: Haaretz, Anadolu Agency, Aljazeera

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here