Spirit of Aqsa, Palestina- PM Benjamin Netanyahu mendapat tekanan dari dalam dan luar negeri terkait pembantaian yang sedang berlangsung di Jalur Gaza. Tekanan itu membuat tokoh genosida tersebut membatalkan sidang kabinet perang untuk membahas rencana soal langkah yang akan diambil Israel “sehari setelah perang” di Jalur Gaza.

Di sisi lain, Israel sama sekali tidak mampu mencapai satu pun prestasi militer di Jalur Gaza meski sudah melancarkan agresi selama kurang lebih tiga bulan. Faksi pejuang Palestina di Jalur Gaza masih terus mengendalikan pertempuran dan membuat kerugian besar bagi militer Israel.

Pertemuan kabinet itu sebelumnya dijadwalkan akan berlangsung pada Kamis (28/12) malam, namun akhirnya batal setelah ada tekanan dari mitra-mitra dalam pemerintah koalisi.

Stasiun penyiaran resmi Otoritas Penyiaran Israel serta saluran televisi Israel berbahasa Ibrani, Channel 12, melaporkan, Netanyahu pada menit-menit terakhir memutuskan untuk tidak membahas langkah pada hari setelah perang di Gaza berakhir.

Pembahasan yang dimaksud itu mengacu pada rencana yang kemungkinan akan dibuat oleh pemerintah Israel menyangkut Jalur Gaza pascaperang. Perang di wilayah itu kini telah berlangsung lebih dari 2,5 bulan.

Laporan itu menyebutkan bahwa mitra-mitra dari pemerintah koalisi memberikan “tekanan signifikan” terhadap Netanyahu untuk membatalkan pembahasan tersebut.

Sebelumnya pada Kamis, media Israel melaporkan bahwa kabinet perang bermaksud membahas hari setelah perang di Gaza meskipun ada tentangan dari dua menteri kubu sayap kanan.

Partai Zionis Religius sayap kanan yang dipimpin oleh Menteri Keuangan Bezalel Smotrich dan partai ultranasionalis Kekuatan Yahudi yang dipimpin oleh Menteri Keamanan Nasional Itamar Ben-Gvir mengumumkan menolak pembahasan masalah itu.

Penolakan itu didasarkan atas alasan bahwa “dewan kurang memiliki wewenang“, menurut surat kabar Yedioth Ahronoth.

Kedua menteri, yang tidak termasuk anggota kabinet perang, beberapa kali mengancam akan mundur dari pemerintahan dan membubarkannya jika perang di Gaza dihentikan sebelum kelompok Palestina Hamas dilenyapkan dan  sandera-sandera Israel yang ditahan di Gaza dibebaskan. 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here