Omer Shatz, pakar hukum internasional di Universitas Sciences Po Paris, menyatakan bahwa berbeda dengan penjara tempat aktivis flotilla sebelumnya ditahan, kali ini para aktivis yang ditangkap kemungkinan menghadapi fasilitas dengan keamanan maksimum.
Shatz mengatakan sekitar 500 aktivis Sumud Flotilla bisa saja ditempatkan di Penjara Ketziot di selatan Israel. Ketziot adalah fasilitas keamanan tinggi yang biasanya tidak menampung tahanan “imigrasi”.
Para aktivis mungkin ditahan di sana karena memproses ratusan orang akan menjadi tantangan logistik bagi Israel, menurut Shatz. Namun, ia menekankan bahwa Ketziot dikenal dengan kondisi penahanannya yang keras.
Belakangan ini, beberapa pejabat Israel (termasuk Menteri Keamanan Nasional dari sayap kanan, Itamar Ben-Gvir) mengusulkan agar peserta flotilla dikenai penahanan berkepanjangan.
“Ada kekhawatiran serius bahwa aktivis dapat diperlakukan lebih keras dibandingkan misi flotilla sebelumnya,” kata kelompok hak asasi manusia Israel, Adalah.