Spirit of Aqsa, Palestina- Masjid Al-Aqsha kembali menjadi sasaran penyerangan oleh pasukan penjajah Israel selama dua hari berturut-turut. Para penjajah memaksa jamaah I’tikaf keluar dari Masjid Al-Aqsa dengan alasan yang tidak masuk akal.
Pada Ahad (2/4), pasukan penjajah Israel memaksa jamaah untuk meninggalkan aula shalat Al-Qibli di Al-Aqsha. Pada Senin malam (3/4), puluhan tentara bersenjata menyerbu masjid tersebut untuk mengusir para jamaah secara paksa. Pada saat itu, sekitar 70.000 jamaah sedang menunaikan shalat Isya dan Tarawih di sana.
Mengutip palinfo, intelijen pendudukan Zionis Israel pada Ahad mengirim pesan teks kepada mereka yang sedang beri’tikaf di Al-Aqsha, meminta mereka untuk keluar. Pendudukan Zionis Israel juga telah mencegah i’tikaf di Masjid Al-Aqsha sejak awal Ramadan.
Juru bicara Hamas, Muhammad Hamada, menyatakan, penyerangan terhadap jamaah di Masjid Al-Aqsha adalah serangan terhadap kebebasan beribadah dan pelanggaran garis merah serta hukum internasional. Dia menekankan bahwa rakyat Palestina dan perlawanan mereka tidak akan tinggal diam menghadapi kejahatan pendudukan Zionis Israel terhadap Al-Aqsha.
Sementara itu, Menteri Keamanan Nasional Israel, Itamar Ben Gvir, meminta para pemukim pendatang Yahudi untuk menyerbu Al-Aqsha pada hari Rabu. Dia menyatakan bahwa dia akan menyerbu Masjid Al-Aqsha, tetapi bukan pada hari Rabu. Kejadian ini menunjukkan bahwa agresi pendudukan Israel terhadap Masjid Al-Aqsha adalah bagian dari kejahatan yang dilakukan pendudukan Zionis Israel terhadap Palestina dan pelanggaran hukum internasional.