Spirit of Aqsa, Palestina- Pasukan penjajah Israel menyerbu kamp pengungsi Palestina di Jenin. Dalam serbuan itu, penjajah Israel membunuh sedikitnya sembilan warga Palestina, termasuk seorang wanita berusia 61 tahun.
Mengutip laporan Associated Press, serbuan penjajah Israel itu adalah operasi tunggal paling mematikan di wilayah itu dalam dua dekade terakhir. Hamas, kelompok pejuang Palestina di Gaza, mengancam balas dendam. Eskalasi kekerasan di Tepi Barat sebelumnya telah memicu tembakan roket pembalasan dari Jalur Gaza.
Pasukan penjajah Israel di Tepi Barat dan di perbatasan dengan Gaza meningkatkan kewaspadaan. Para pengunjuk rasa turun ke jalan-jalan di seluruh wilayah, meneriakkan solidaritas dengan Jenin, dan Presiden Palestina Mahmoud Abbas bertemu dengan penasihat tinggi untuk membahas tanggapan atas serangan itu.
Menteri Kesehatan Palestina May Al-Kaila mengatakan paramedis sempat kesulitan menjangkau orang-orang yang terluka dalam pertempuran. Ia juga menuduh militer Israel menembakan gas air mata ke bangsal anak di sebuah rumah sakit mengakibatkan anak-anak tersedak oleh asapnya. Militer penjajah Israel belum memberikan komentar.
Rumah sakit Jenin mengidentifikasi satu perempuan yang syahid sebagai Magda Obaid. Sebelumnya Kementerian Kesehatan Palestina mengidentifikasi satu orang lainnya sebagai Saeb Azrigi yang dibawa ke rumah sakit dalam kondisi kritis akibat luka tembakan dan kemudian gugur.
Brigade Syahid Al-Aqsa, milisi bersenjata yang berafiliasi dengan Fatah mengklaim salah satu anggotanya Izz al-Din Salahat gugur syahid. Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan setidaknya 20 orang terluka.
Gubernur Jenin Akram Rajub mengatakan militer penjajah Israel mencegah tim medis untuk melakukan evakuasi para korban luka dan menembakan gas air mata ke arah rumah sakit pemerintah. Tembakan itu berdampak pada anak-anak dan mengganggu operasi. “Kami meminta masyarakat internasional membantu Palestina melawan pemerintahan ekstremis sayap kanan dan melindungi warga kami,” katanya.