Spirit of Aqsa, Palestina- Penjajah Israel sudah mengerahkan pasukan untuk mencegah perayaan pembebasan Maher Yunus, seorang warga Palestina yang menjadi korban penangkapan zionis Israel. Maher sudah mendekam di penjara Israel selama 40 tahun. Dijadwalkan bebas pada Kamis (19/1/2023).
“Dalam sesi penilaian situasi yang diadakan untuk membahas persiapan polisi untuk pembebasan Yunus, dengan partisipasi para pemimpin di aparat dan lembaga keamanan, panglima daerah Sahel mengeluarkan arahan untuk mencegah segala kegiatan yang menyatakan simpati atau dukungan untuk tindakan teroris sebagai bagian dari proses pembebasan tahanan Yunus,” demikian keterangan resmi polisi penjajah Israel.
Polisi penjajah Zionis Israel juga mengerahkan pasukan untuk mencegah masyarakat Palestina merayakan pembebasan Maher Yunus. Hal itu mengacu pada kegiatan seremonial yang akan digelar untuk menyambut pembebasan Maher Yunus, yang telah menjalani seluruh hukuman selama 40 tahun.
Maher Yunus ditangkap pada tanggal 18 Januari 1983, atas dasar perlawanannya terhadap pendudukan Zionis Israel dan afiliasinya pada gerakan Fatah, tak lama setelah penangkapan kerabatnya, Karim Yunus yang telah dibebaskan, selain kerabat mereka Sami Yunis, yang dibebaskan dalam kesepakatan “Loyalty of the Free” pada tahun 2011. Saat itu, dia adalah tawanan tertua, dan dia meninggal empat tahun setelah pembebasannya.