Spirit of Aqsa, Palestina- Komite Darurat Nasional Tinggi Gerakan Tawanan Nasional menyatakan, warga Palestina yang ditangkap paksa penjajah Israel tidak takut mati syahid di medan perang. Mereka siap perang terbuka melawan penjajah Israel.
Para tawanan mengeluarkan pernyataan tersebut saat mengomentari kesepakatan kelompok ekstremis Yahudi, Ben Gvir, dan Benjamin Netanyahu terkait undang-undang eksekusi mati kepada tawanan. Para tawanan tidak akan takut melakukan perlawanan di dalam penjara Israel.
“Wahai pejuang-pejuang hebat, kami dan Anda sedang dalam janji bertemu di fajar kebebasan yang pasti akan datang, dengan ijin Allah,” kata warga Palestina di penjara Israel.
Sebelumnya, Kemeterian Tawanan dan Mantan Tahanan Palestina di Gaza mengingatkan tindakan zalim penjajah Israel kepada para tawanan Palestina. Itu terjadi setelah zionis Israel mempromosikan undang-undang eksekusi mati kepada tawanan.
Undang-undang tersebut merupakan rangkaian kejahatan yang dilakukan penjajah Israel untuk menyiksa tahanan Palestina secara sistematis. Penjajah terus menyiksa para tahanan secara verbal dan nonverbal.
Tindakan itu mencerminkan tingkat rasisme dan kebencian para penjajah Israel terhadap warga Palestina di penjara Israel. Upaya-upaya itu dilakukan untuk membuat para tahanan frustasi dan putus asa.
Namun, warga Palestina di penjara Israel menolak menyerah. Mereka terus melakukan upaya perlawanan seperti mogok makan dan upaya-upaya advokasi. Itu sudah terjadi sejak zionis Israel menjajah Palestina.
Kementerian tawanan Palestina telah melakukan kampanye untuk melindungi para tawanan Palestina. Mereka hendak memberikan dukungan moral dan moril untuk mendukung perjuangan tawanan Palestina bangkit dari kezaliman penjajah Israel.