Spirit of Aqsa, Palestina- Zakaria Marwan al-Bakri merupakan remaja asal Palestina yang berusia 21 tahun. Cita-cita Zakaria di dunia akademik harus kandas karena ditangkap penjajah Israel.
Namun siapa sangka, Zakaria berhasil mengubah jeruji besi menjadi kumpulan ide. Dia menulis buku dari dalam penjara. Tercatat dua buku berhasil dia rampungkan selama berada ruangan kotak penjara Israel.
Buku pertama yang dia tulis berjudul:
“من السجن إلى النور، هناك تبدأ البدايات وتنتهي النهايات” (Dari Pejara ke Cahaya, ada awal dan akhir)
Buku kedua berjudul:
“سر حكاية القدس(Rahasia Kisah Al-Quds)
Zakaria baru menghirup udara bebas pada Ahad (12/6/2022). Dia dipenjara atas tuduhan ikut berpartisipasi dalam perlawaan di depan pintu Masjid Al-Aqsa. Dia sudah ditangkap berkali-kali, yang menyebabkan dia tak bisa menyelesaikan pendidikan formal.
Tetapi sangat luar biasa. Dia melihat penjara sebagai tantangan untuk berkarya. Dia menulis buku pertama dalam bahasa dialek sehari-hari warga Palestina. Buku kedua menggunakan bahasa Arab fushah.
“Kegembiraannya atas pembebasan itu tak terlukiskan, tetapi itu tidak lengkap karena ia meninggalkan saudara laki-lakinya, sepupu dan teman-temannya, dan berharap untuk pembebasan semua tahanan di penjara pendudukan,” kata Zakaria, dikutip Quds Press, Selasa (14/6/2022).
Dia menceritakan, warga Palestina yang ditahan penjajah Israel di dalam penjajah menderita dan mengalami beberapa kesulitan. Kondisi serupa terjadi di semua penjara. Maka itu, dia menyerukan agar para aktivis menyuarakan kebebasan mereka.
Saat dibebaskan, Zakaria disambut hangat oleh keluarga dan teman-temannya di Kota Tua Al-Quds. Dia dibebaskan 13 hari sebelum masa tahanan berakhir. Keluarga pun tak bisa menahan air mata saat melihat Zakaria berjalan menghirup udara bebas.