Spirit of Aqsa, Palestina – Tentara penjajah Israel menyerang jamaah Masjid Al-Aqsa pada Jumat subuh (15/4). Penyerangan tersebut memaksa para pemuda Palestina melakukan perlawanan.
Serangan bermula ketika umat Islam berkumpul di halaman masjid usai Shalat subuh. Mereka meneriakkan slogan-slogan perjuangan dan kesetiaan membela Masjid Al-Aqsa.
“Al-Aqsa dalam jiwa, dalam darah kami. Kami akan memerdekakan Al-Aqsa. Kami Bersumpah untuk melindungi Masjid Al-Aqsa.” teriak Jamaah masjid.
Melihat hal itu, penjajah Israel langsung menyerbu para jamaah mulai dari Gerbang Al-Mughrabi. Mereka menembakkan peluru logam berlapis karet, bom suara, dan gas air mata. Setelah itu, mereka memulai penindasan ekstensif.
Perlawanan sengit pun tak bisa terhindarkan. Para pemuda melawan peluru ganas Israel dengan batu-batu. Mereka berteriak saling menyemangati untuk melawan penjajah Israel. Mereka melangkah dalam keberanian, rasa heroisme untuk mempertahankan kesucian Al-Aqsa.
Heroisme pemuda Palestina bukan tanpa pengorbanan. Puluhan di antara mereka mengalami luka-luka. Syeikh Omar Al-Kiswani, Khatib Masjid Al-Aqsha, mengkonfirmasi, 80 orang cedera dan 5 penjaga masjid terluka.
Al-Kiswani mengatakan, pasukan penjajah Israel mengubah Masjid Al-Aqsa menjadi barak militer. Mereka mengerahkan banyak pasukan di halaman dan di pintu masuk Al-Aqsa.
Bulan Sabit Merah mengumumkan, mereka sejauh ini telah menangani 67 korban luka akibat serangan pendudukan dalam konfrontasi yang sedang berlangsung di Masjid Al-Aqsa.
Para penjajah lalu melancarkan serangan kepada para jamaah dan penjaga Al-Aqsa untuk mengosongkan Masjid Al-Qibli.
Tentara pendudukan memanjat atap bangunan dekat Bab al-Silsila di sekitar Masjid Al-Aqsha. Sementara, jamaah berupaya melakukan perlawanan terhadap kezaliman Israel itu.
Pasukan penjajah menutup gerbang aula Al-Qibli, mengepung ratusan jemaah di dalamnya, dan menyerang puluhan dari mereka.
Wartawan Osaid Amarneh mengatakan dari dalam aula al-Qibli: Pasukan pendudukan menutup gerbang aula dan menembakkan tabung gas air mata ke para jamaah, mencatat bahwa ada sejumlah besar cedera mati lemas, serta cedera dengan peluru karet. Banyak dari yang terluka masih ditahan di dalam Masjid Al-Aqsa.