Spirit of Aqsa, Palestina – Otoritas penjajah zionis Israel melanjutkan penutupan perlintasan dagang Karm Abu Salem, satu-satunya pintu masuk perdagangan ke Gaza, hari ke 20 berturut-turut, dan melarang masuk barang dan bahan bangunan serta bahan pangan untuk warga Gaza.
Komite impor barang di Gaza dalam keterangan persnya mengatakan, “Penjajah zionis menutup perlintasan dagang Karm Abu Salim sejak awal agresi militer ke Gaza, 11 Mei lalu, meski disepakati gencatan senjata, namun pihak zionis mencegah masuk barang dan bahan bangunan serta bahan pangan untuk warga Gaza dengan beragam alasan yang tak logis.”
Otoritas Israel melarang masuk bahan bakar; solar, bensin dan gas, serta larangan masuk pasokan solar untuk mengoperasikan pembangkit listrik satu-satunya di Gaza, sehingga menyebabkan kekurangan suplay listrik di semua sektro kehidupan di Gaza, termasuk sector kesehatan, rumah sakit dan suplai air bersih.
Akibat terputusnya suplai listrik, beberapa kota madya di Gaza terpaksa menyalurkan air limbah tanpa pengolahan terlebih dahulu, dan juga air laut, yang bisa mengancam keselamatan warga dan lingkungan laut.
Agresi militer Israel ke Gaza berlangsung selama 11 hari, yang mengakibatkan korban jiwa mencapai 250 orang, dan ratusan lainnya korban luka, serta ratusan rumah dan fasilitas public hancur luluh.
Sejak 15 tahun lalu, penjajah zionis Israel menerapkan blockade ketat wilayah Gaza, darat, laut dan udara, yang menyebabkan krisis kemanusiaan di segenap sector kehidupan, dan memicu peningkatan prosentasi kemiskinan dan pengangguran. Sejumlah upaya dilakukan untuk mencabut blockade Gaza, namun belum membuahkan hasil.