Spirit of Aqsa, Palestina-  Pakar militer, Mayor Jenderal Fayez Al-Duwairi, menegaskan, kemampuan faksi pejuang Palestina, baik Al-Qassam maupun Saraya Al-Quds, bertahan selama 33 hari melawan kecanggihan militer Israel merupakan sebuah kemenangan mutlak.

“Kemenangan dalam perang berpihak pada perlawanan, yang pada akhirnya jika mereka mempertahankan taktik dan disiplin yang sama, para pejuang akan mendapatkan kekuatan dalam mempertahankan Tanah Air dan kehormatan,” kata Al-Duwairi, dikutip Al Jazeera, Jumat (10/11).

Dalam hal ini, kemenangan atau kekalahan tidak bisa diukur dari kekuatan militer. Apa yang terjadi saat ini adalah perang asimetris antara tentara reguler Israel yang dianggap militer terbaik melawan pejuang dengan perlengkapan senjata lokal.

“Perang asimetris secara historis berakhir menguntungkan pihak yang lemah (dari sisi perlengkapan militer) dalam hal perimbangan kekuatan,” kata Al-Duwairi seraya mencontohkan pejuang Afhganistan yang memapu mengalahkan tiga tentara paling kuat di dunia yakni Amerika, Inggris, dan Soviet.

“Perlawanan Islam Irak mengalahkan Amerika Serikat, dan begitu pula para pejuang di Somalia,” tuturnya.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here