Spirit of Aqsa, Jakarta – Ketua Koalisi Indonesia Bela Baitul Maqdis (KIBBM), KH Bachtiar Nasir, menjelaskan, modal utama yang harus dipersiapkan untuk menjadi pejuang pembebas Baitul Maqdis adalah takwa. Setelah itu, berikan yang terbaik dari apa yang dimiliki, mulai dari harta, raga, bahkan nyawa.
Dua modal utama itu merupakan intisari dari tadabbur Surah al-Isra ayat 7-8. Ulama yang kerap disapa UBN itu menegaskan, tidak ada perbedaan pendapat di antara umat Islam jika berkaitan dengan perjuangan pembebasan Baitul Maqdis.
‘’Indonesia dengan semua situasi dan fitnah yang sedang kita hadapi, tetaplah teguh di atas jalan dakwah, terkhusus dalam perjuangan pembebasan Baitul Maqdis. Tetaplah Bersatu satu sama lain, jangan pernah mau dipecah-belah, jangan biarkan ada penyusup yang memberikan pengaruh buruk terhadap kebersamaan dan persatuan kita,’’ kata UBN dalam acara ‘Janji Setia Menjaga Masjid Al-Aqsa’ yang diadakan secara daring, Kamis (29/4).
Takwa adalah modal besar dalam perjuangan. Sebagaimana para sahabat di peprang Badar. Mereka dalam keadaan berpuasa. Tapi mereka memiliki ketakwaan tinggi, sehingga tak sedikit pun gentar terhadap kekuatan musuh. Demikian pula pada penaklukkan Kota Makka. Mereka merebut kota suci Makka dalam keadaan berpuasa.
Dalam kondisi lapar dan dahaga mereka bergerak di medan juang. Namun takwa membuat kuat dan berani. Tak takut kepada kekuatan orang-orang musyrik. Ini harus menjadi motivasi agar umat Islam tidak gentar menghadapi kekuatan zionis Israel yang saat ini tengah berupaya merampas Baitul Maqdis dari tangan umat Islam.
‘’Kadang kita memang berat memberikan bantuan materi kepada saudara kita di Palestina, tapi fokuslah meraih tingkatan takwa paling tinggi. Semoga ketakwaan kita pada Ramadhan ini bisa memberikan kontribusi sekecil apapun untuk al-Aqsa. Itu menjadi prioritas. Ketakwaan ini, mari berikan takwa yang paling tinggi,’’ ucap beliau.
Kalau pun ingin memberikan harta, kata beliau, mulai dari diri sendiri sebelum mengajak orang lain. Pejuang Baitul Maqdis harus memberikan yang terbaik dari apa yang dimiliki.
‘’Berikan harta yang terbaik untuk mensucikan diri. Setelah berdua duaan dengan Allah. Sesungguhnya harta kita, harta yang kita berikan, bukan karena haknya Al-Aqsa, tapi memberikan harta karena janji setianya, demi mendapatkan kesucian jiwa,’’ ucap beliau.
Selain itu, UBN meminta agar orang yang sudah berjanji setia menjaga Masjid Al-Aqsa untuk tetap yakin dan teguh berada di atas jalan dakwah dan perjuangan membebaskan kiblat pertama umat Islam itu. Para pejuang Baitul Maqdis harus yakin bahwa kemenangan pasti akan jatuh ke tangan umat Islam, dengan pertolongan Allah Ta’ala. Demikian pula Al-Aqsa akan terbebas dari penjajah zionis Israel.
‘’Janji Allah sangat jelas. Semua ada dalam Al-Isra. Maka siapa saja yang ingin bersungguh-sungguh berjuang membebaskan Baitul Maqdis, ingin memiliki pegangan yang kuat, selain persatuan umat islam, mari kita berpegang kepada surah al-Isra dengan sungguh-sungguh. Tidak mungkin kita menjadi pejuang al-Aqsa tanpa bimibingan surah al-Isra. Berapapun dana yang yang kita keluarkan, tenaga yang kita berikan tidak akan menghasilkan apa-apa, jika tidak berpegang pada surah tersebut,’’ ucap UBN.
Pada ayat 7 surah al-Isra misalnya. Ayat tersebut merupakan pegangan paling objektif jika ingin melihat permasalahan al-Aqsa. Ayat tersebut harus menjadi pegangan kuat dalam perjuangan. Rugi besar orang yang bersikap oportunis atau tidak mau berjuang membebaskan Baitul Maqdis. Sebab, terlibat dalam perjuangan tersebut merupakan pintu gerbang menuju kebahagiaan hakiki. Kebahgiaan dunia akhirat.