Spirit of Aqsa, Palestina – Pusat HAM Palestina Khusus Urusan Tawanan mengungkapkan, penjajah Israel selama 2021 meningkatkan penangkapan terhadap warga Palestina. Semua kelompok menjadi sasaran penangkapan, namun menfokuskan kepada elit nasional dan tokoh Islam. Lembaga itu mencatat 1300 kasus penangkapan selama kuartal pertama tahun ini.
Pusat Kajian Tawanan ini mengatakan dalam keterangannya hari ini Ahad bahwa penangkapan ini menjadi pemerasan bagi bangsa Palestina dan alat kekerasan Israel untuk memerangi rakyat Palestina serta merusak perlawanan.
Setiap jam Israel pasti melakukan penangkapan terhadap satu warga atau lebih. Bahkan kadang puluhan warga ditangkap sekaligus.
Pusat Kajian Tawanan menjelaskan bahwa kasus penangkapan terhadap anak-anak di bawah umur 18 tahun selama periode ini mencapai 230 kasus. Sebagaian besarnya di Al-Quds dan penangkapan anak yang sakit juga masih berlanjut.
Sementara penangkapan terhadap perempuan mencapai 30 kasus sebagian besar di kota Al-Quds, termasuk para penjaga perempuan di masjid Al-Aqsha.Di Gaza ada 16 kasus penangkapan, 14 di antaranya pemuda yang mendekat pagar perbatasan di timur.
Sementara ada kasus penangkapan 3 aleg Palestina; Yaser Mansur dari Nablus, Muhammad Badr (62) meski sakit-sakitan. Jumlah total yang ditangkap adalah 10 aleg.