Spirit of Aqsa, Palesinta- Sejak 7 Oktober 2023, militer zionis Israel terus melancarkan serangan udara di Jalur Gaza. Sejauh ini 3.785 sipil Gaza dilaporkan syahid, dan Kementerian Kesehatan Palestina menyebut masih ada sekitar 1.300 jasad yang tertimbun reruntuhan.
Jurubicara Hamas, Abdul Latif Al-Qanou, mengatakan, pembantaian yang dilakukan zionis Israel terhadap sipil Gaza untuk menutupi kegagalan intelijen dan militer mereka. Sejak operasi Taufan Al-Aqsa meletus, dia menyebut zionis Israel mengalami kekalahan.
“Pendudukan, dengan membunuh ribuan warga sipil dan mengebom Rumah Sakit Baptist, hanya menunjukkan kebingungan, kekalahan, dan pertumpahan darah yang membara,” kata Al-Qanou melalui rilis resmi Hamas, Kamis malam, (19/10/2023).
Zionis Israel melakukan genosida di Gaza dengan mengorbankan warga sipil. Hal itu dilakukan untuk mengembalikan pencitraan Israel sebagai pemilik militer “tak terkalahkan”, namun justru kebobolan operasi Thuufanul Aqsa dari para pejuang Gaza yang terblokade.
“Pejuang masih baik-baik saja, dan rakyat kami teguh di tanah mereka dan tidak akan dikalahkan oleh kebrutalan penjajah, apa pun akibatnya,” ujar Jurubicara Hamas, Abdul Latif Al-Qanou.
Dia lalu menyerukan kepada seluruh masyarakat Palestina untuk melanjutkan demonstrasi sebagai bentuk solidaritas kepada rakyat Gaza yang tertinda. Dia juga menyeru kepada masyarakat global untuk menunjukkan keberpihakan kepada rakyat Palestina yang sudah puluhan tahun terjajah dan dizalimi zionis Israel.