Spirit of Aqsa, Palestina – Pemimpin Hamas Nayef al-Rajoub diperingatkan oleh agen intelijen Israel agar tidak mencalonkan diri dalam pemilu Palestina akhir tahun ini.
Saat berbicara kepada Anadolu Agency, al-Rajoub, 63, mengatakan dia digeledah saat Israel menggerebek rumahnya di kota Dura, sebelah barat Hebron.
“Seorang perwira intelijen kemudian mengancam saya untuk tidak mencalonkan diri dalam pemilu mendatang,” ujar al-Rajoub.
Nayef al-Rajoub menambahkan dia hanya diizinkan untuk memberikan suara dalam pemilu tersebut.Al-Rujoub adalah saudara laki-laki pemimpin Fatah terkemuka Jibril al-Rujoub. Dia mendapat suara terbanyak selama pemilu parlemen 2006 yang dimenangkan Hamas.
Dalam pemerintahan yang dipimpin Hamas yang muncul dari pemilu tersebut, Al-Rujoub menjabat sebagai menteri dana abadi.
Dia sebelumnya telah ditahan oleh pasukan Israel dan menjalani lebih dari delapan tahun penjara.
Sebelumnya, pasukan Israel menangkap 13 warga Palestina, termasuk Pemimpin Hamas Faze ‘Sawafta, dalam serangan semalam di Tepi Barat.
Israel juga memerintahkan penyitaan USD4 juta dalam pendanaan untuk Hamas.Hamas, yang menguasai Jalur Gaza, sebelumnya telah memperingatkan rencana Israel untuk melakukan kampanye penangkapan massal terhadap kelompok perlawanan menjelang pemilu Palestina akhir tahun ini.
Selama sebulan terakhir, beberapa anggota Hamas ditahan dalam sejumlah penggerebekan Israel.Kelompok Palestina memperingatkan bahwa berbagai penangkapan oleh Israel bertujuan mengganggu pemilu Palestina dan mempengaruhi hasilnya.
Warga Palestina dijadwalkan memberikan suara dalam pemilu legislatif pada 22 Mei, pemilu presiden pada 31 Juli, dan pemilu Dewan Nasional pada 31 Agustus.
Pemilu legislatif terakhir, di mana Hamas memenangkan mayoritas, diadakan pada 2006.