Media Israel melaporkan bahwa pasukan penjajah Israel telah memberi tahu mekanisme koordinasi militer Amerika Serikat sebelum melancarkan serangan di Jalur Gaza yang menewaskan 28 warga sipil, sebagian besar di antaranya adalah anak-anak.

Para pejabat mengonfirmasi bahwa Washington mengetahui operasi tersebut sebelum dilaksanakan. KAN, lembaga penyiaran publik Israel, mengutip sumber keamanan yang mengatakan, “Kami memberi tahu mekanisme koordinasi Amerika mengenai serangan kami di Gaza sebelum kami melaksanakannya. ”Sebelumnya, KAN juga mengutip sumber senior keamanan Israel yang menyebut bahwa Komando Selatan terus melakukan operasi di Gaza dan menargetkan siapa pun yang melintasi apa yang disebut “Garis Kuning” di wilayah yang berada di bawah kendali Israel. “Tidak ada satu pun operasi kami yang dibatalkan oleh pihak Amerika,” ujar komando tersebut dengan nada membanggakan kepada KAN News.

Serangan Israel pada Rabu kemarin menewaskan sedikitnya 28 warga sipil, termasuk anak-anak, perempuan, dan lansia. Serangan menyasar wilayah permukiman padat penduduk, jalan-jalan yang dipenuhi keluarga pengungsi, serta persimpangan ramai — sebuah pelanggaran nyata terhadap kesepakatan gencatan senjata yang digagas pemerintahan Trump.

Sebelumnya, Kantor Media Pemerintah Gaza melaporkan bahwa militer Israel telah melakukan 393 pelanggaran gencatan senjata yang terdokumentasi hingga Selasa malam. Gencatan senjata mulai berlaku awal bulan ini, namun Israel terus melanggarnya di bawah pengawasan Amerika Serikat.Koordinasi berkelanjutan antara Israel dan AS ini menyoroti keterlibatan langsung Washington dalam kejahatan perang yang dilakukan Tel Aviv, sementara korban sipil di Gaza terus mengalami peningkatan drastis.

sumber: QNN

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here