Gaza kembali menghadapi ancaman baru. Setelah dua tahun dihantam genosida, kini jutaan pengungsi Palestina di Jalur Gaza terancam oleh musim dingin yang kian mendekat, tanpa tenda, selimut, maupun obat-obatan yang memadai.
Banyak keluarga kehilangan rumah dan pekerjaan, termasuk para dosen dan mahasiswa yang kini hidup di kamp pengungsian tanpa harapan pasti akan masa depan.
Dalam kondisi ini, Dr. Bassam Zaqout, Direktur Lembaga Bantuan Medis di Jalur Gaza, memperingatkan bahwa pendudukan Israel secara sengaja menghalangi masuknya pasokan medis penting, memperburuk penderitaan pasien dan korban luka di tengah krisis kesehatan yang sudah sangat genting.
“Rumah sakit kehabisan obat, pusat kesehatan tidak lagi berfungsi, dan pasien menunggu giliran hidup,” ujar Zaqout.
Ia menegaskan perlunya tindakan segera untuk mengizinkan masuknya obat-obatan dan perlengkapan medis esensial, serta membuka jalur aman bagi pasien yang membutuhkan perawatan di luar Gaza.
Zaqout mengingatkan, tanpa langkah konkret dari dunia internasional, Gaza akan menghadapi musim dingin paling mematikan dalam sejarahnya, meninggalkan jutaan warga dalam penderitaan yang tak terbayangkan.










