Pengacara dan analis politik Palestina, Diana Buttu, menilai rencana Gaza yang diusulkan Donald Trump justru melegitimasi genosida Israel terhadap rakyat Palestina. Dalam sebuah diskusi daring yang digelar IMEU, Buttu menyebut proposal tersebut “seperti menodongkan pisau ke leher rakyat Palestina.”
Menurut Buttu, kesepakatan itu dirancang sepihak karena hanya memberi jaminan penuh kepada Israel, “negara” yang tidak pernah menghormati perjanjian internasional maupun resolusi PBB, dan dituduh melakukan genosida di Gaza.
“Kesepakatan ini memberi Israel hak veto atas apa pun yang masuk ke Gaza. Itu artinya Israel tetap mengendalikan hidup dan mati warga Palestina,” kata Buttu.
Ia mencontohkan bagaimana Israel menyaring bantuan kemanusiaan secara sewenang-wenang, termasuk melarang masuknya rumah portabel dan bahan bangunan yang dibutuhkan untuk rekonstruksi Gaza.
Buttu menegaskan, kebijakan itu menunjukkan bahwa apa yang disebut ‘rencana perdamaian’ Trump justru menormalisasi genosida dengan tetap memberi Israel kekuasaan penuh atas Gaza.