Kepala Koalisi Dua Negara yang berbasis di Tel Aviv, Yariv Oppenheimer, menilai Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu kehilangan kemampuan politik dan dukungan publik untuk melanjutkan agresi militer di Jalur Gaza. Menurutnya, kini sosok yang paling menentukan arah perang justru Presiden Amerika Serikat Donald Trump.
“Ketika Trump mengatakan perang berakhir, maka perang benar-benar berakhir. Netanyahu tidak punya kemampuan untuk melanjutkan perang, tidak ada peluang,” kata Oppenheimer dalam wawancara dengan Al Jazeera. “Ia juga tidak akan lagi mendapat dukungan rakyat Israel.”
Oppenheimer menyebut Netanyahu mungkin masih ingin memperlakukan Gaza seperti Lebanon, melakukan serangan udara sesekali terhadap target Hamas. Namun ia meyakini hal itu tidak akan terjadi selama Trump mengambil alih kendali inisiatif gencatan senjata.
“Saya tidak yakin Trump akan mengizinkannya. Ketika Trump menyatakan ini adalah akhir perang, itu adalah harga yang ia tetapkan untuk membawa pulang para tawanan Israel dalam 72 jam pertama kesepakatan ini. Inilah gaya politik Trump,” ujar Oppenheimer.