Kapal Marinette, yang merupakan kapal yang dibeli rakyat Indonesia dan satu-satunya kapal terakhir dari armada Global Sumud Flotilla (GSF) yang bertahan menuju Gaza, akhirnya dibajak pasukan Israel. Hal ini menandai berakhirnya perjalanan seluruh peserta GSF gelombang pertama dalam misi kemanusiaan kali ini.
“Bermakna berakhirlah perjalanan seluruh peserta GSF gelombang pertama kita pada kali ini. Alhamdulillah, mereka berjuang dengan Sumud sehingga ke saat akhir. Kini tiba tugas para peguam Adalah dan tugas kita, menekan sehingga semua peserta dibebaskan dan genosida dihentikan. Bangkit!,” ujar SC GSF dari Sumud Nusantara, Tuan Nadir, melalui akun Instagram, Jumat (3/10).
Dalam pernyataannya, pihak penyelenggara menyebut para aktivis telah berjuang dengan penuh sumud, hingga detik terakhir sebelum penyergapan. Mereka menegaskan, meski perjalanan laut telah berakhir, perjuangan membebaskan para peserta flotilla dan menghentikan genosida di Gaza justru baru dimulai.
Sebelumnya, Marinette sempat menjadi sorotan karena menjadi kapal terakhir yang masih berlayar menuju Gaza setelah puluhan kapal flotilla lainnya disergap. Hingga pukul 04.30 GMT, kapal itu masih terlihat berlayar di perairan internasional Laut Tengah, sekitar 48 mil laut atau 88 kilometer dari pantai Gaza.
Siaran langsung dari pelacak flotilla memperlihatkan awak kapal Marinette menavigasi perjalanan saat matahari terbit. Namun beberapa jam kemudian, Israel mengonfirmasi penyergapan kapal tersebut.
Kini, fokus perjuangan beralih ke ranah hukum dan diplomasi. Para pengacara, termasuk dari organisasi hak asasi internasional Adalah, bersama jaringan solidaritas global, tengah menekan Israel agar segera membebaskan seluruh peserta flotilla dan menghentikan blokade serta agresi terhadap Gaza.