Pelapor Khusus PBB untuk wilayah Palestina, Francesca Albanese, kembali mengeluarkan peringatan keras atas serangan Israel terhadap fasilitas sipil di Gaza. Kali ini, serangannya menimpa Kompleks Medis Nasser di Khan Younis, yang menjadi salah satu pusat layanan darurat terakhir bagi warga sipil.
Dalam pernyataan di platform X, Albanese menegaskan bahwa tragedi seperti ini bukanlah insiden tunggal, melainkan pola berulang yang sering terjadi jauh dari sorotan publik. “Sampai kapan dunia hanya menonton tanpa bertindak menghentikan pembantaian ini?” tanyanya.
Albanese menyerukan sanksi internasional terhadap transaksi senjata Israel, sekaligus mendesak penghentian total blokade Gaza. Ia menegaskan bahwa kegagalan dunia menindak Israel hanya memperpanjang penderitaan warga sipil.
Bukan pertama kali ia melontarkan tuduhan serius. Bulan lalu, Albanese secara terbuka menuding Israel melakukan pembunuhan anak-anak, kelaparan massal, dan upaya sistematis untuk melenyapkan rakyat Palestina dari Gaza. Pada Mei 2024, ia bahkan meminta agar pejabat tinggi Uni Eropa, termasuk Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen, diperiksa atas tuduhan tindak ikut serta dalam kejahatan perang karena dukungan politik mereka terhadap agresi Israel.
Serangan terbaru Israel ke bagian darurat RS Nasser menambah panjang daftar korban: ribuan syahid dan luka-luka, termasuk jurnalis yang sedang bertugas. Data terbaru menunjukkan lebih dari 62 ribu warga Palestina syahid, 157 ribu lainnya luka-luka, serta ratusan ribu pengungsi hidup dalam kondisi kelaparan akut. Setidaknya 300 orang telah meninggal karena kelaparan, di antaranya 117 anak.
Sejak 7 Oktober 2023, Israel dituding melakukan genosida terbuka: membunuh, menghancurkan infrastruktur, memaksa pengungsian massal, hingga mengabaikan putusan Mahkamah Internasional yang memerintahkannya untuk menghentikan operasi.