Spirit of Aqsa- Ribuan orang berkumpul di berbagai kota di Maroko, serta kota-kota lain di Arab dan Barat, untuk mendukung warga Palestina di Jalur Gaza yang dibantai oleh Israel sejak 7 Oktober 2023.
Mengutip laporan Aljazeera Arabic dan Anadolu Agency, lebih dari 100 demonstrasi telah diadakan di berbagai kota Maroko, serta kota-kota lain di wilayah Arab dan Barat. Demonstrasi dilakukan untuk menunjukkan solidaritas terhadap Gaza.
Di Maroko, ormas Islam telah melakukan sekira 104 demonstrasi di 56 kota. Orang-orang Maroko keluar untuk minggu ke-29 berturut-turut dalam 104 demonstrasi di 56 kota, untuk mendukung Gaza dan Palestina dalam Jumat Terakhir Bulan Al-Aqsa, yang diadakan dengan slogan “200 Hari Ketahanan dan Pengorbanan Palestina Menginspirasi Bangsa”.
Kegiatan-kegiatan ini dilakukan dalam rangka memperingati 200 hari sejak terjadinya genosida terhadap penduduk Gaza.
Di antara kota-kota di Maroko yang mengadakan demonstrasi adalah Kenitra, Casablanca, El Jadida, Berrechid (barat), Tetouan (utara), dan Berkane (timur).
Hampir setiap hari, banyak kota di Maroko, termasuk ibu kota Rabat, menyaksikan demonstrasi besar-besaran sebagai bentuk solidaritas dengan rakyat Palestina dan untuk menuntut penghentian serangan Israel terhadap Gaza, serta untuk mengakhiri blokade dan mengirimkan bantuan.
Di Mauritania, ratusan orang juga berunjuk rasa di ibu kota Nouakchott sebagai bentuk solidaritas dengan Gaza, sambil mengkritik keheningan dunia terhadap “perang genosida” Israel terhadap wilayah tersebut.
Menurut laporan Anadolu, demonstrasi yang diorganisir oleh “Forum Nasional Maroko untuk Mendukung Rakyat Palestina” memenuhi jalan-jalan utama di ibu kota, sebelum menuju ke kantor perwakilan PBB di Nouakchott.
Para demonstran membawa bendera Palestina dan Mauritania, serta gambar-gambar yang mencerminkan kerusakan yang disebabkan oleh perang Israel di Gaza sejak 7 Oktober 2023.
Di ibu kota Yaman, Lapangan Sab’in menyaksikan demonstrasi solidaritas dengan warga Gaza dan kecaman terhadap terus berlanjutnya perang dan blokade Israel terhadap mereka.
Para demonstran berteriak mengecam agresi Israel dan kelaparan penduduk Gaza, sambil menuntut dalam pernyataan untuk tindakan internasional guna memastikan bantuan masuk sepenuhnya ke Gaza. Mereka juga memuji perlawanan heroik rakyat Palestina, sesuai dengan pernyataan tersebut.
Para peserta juga mengajak untuk terus memobilisasi dan menggalang semua kekuatan untuk mendukung Gaza, sambil menegaskan pentingnya kelanjutan semua kegiatan dan aksi hingga blokade di Gaza diangkat.
Di Taez, Yaman, juga terjadi demonstrasi solidaritas dengan rakyat Palestina dan kecaman terhadap kejahatan terus-menerus Israel di Gaza. Para demonstran berteriak memuji ketahanan rakyat Palestina dan menuntut dukungan terhadap perlawanan terhadap apa yang mereka gambarkan sebagai kejahatan rezim Zionis, serta meminta pengangkatan blokade terhadap Gaza dan pengiriman bantuan kemanusiaan ke sana.
Di ibu kota Yordania, Amman, juga terjadi demonstrasi menentang perang terus-menerus Israel di Gaza.
Para demonstran menuntut pembukaan perlintasan Rafah dan peningkatan pengiriman bantuan ke wilayah yang terkepung, serta mereka meneriakkan dukungan untuk perlawanan di Gaza dan Tepi Barat, terutama di kamp-kamp Jenin dan Nur Shams. Mereka juga menuntut penghentian pelanggaran berkelanjutan terhadap Masjid Al-Aqsa yang diberkati.
Di ibu kota Jerman, Berlin, sebuah demonstrasi protes digelar menentang perang yang dilancarkan Israel di Gaza selama sekitar 7 bulan terakhir. Kamera Anadolu Agency memperlihatkan puluhan demonstran berkumpul di salah satu lapangan di Berlin, untuk menunjukkan solidaritas dengan rakyat Palestina menentang perang terus-menerus Israel.
Polisi menangkap sejumlah demonstran dalam upaya terus-menerus mereka untuk membubarkan mereka setelah mereka mendirikan tenda-tenda di pinggir jalan.
Kemudian, polisi mengumumkan melalui platform X bahwa para demonstran di depan parlemen “melakukan pelanggaran berulang, termasuk tindakan kekerasan terhadap petugas,” menurut pernyataan polisi.