Gerakan Perlawanan Islam (Hamas) menyerukan negara-negara Arab dan Islam untuk mengaktifkan seluruh instrumen kekuatan yang dimiliki guna menghentikan agresi Israel di Gaza, mematahkan politik kelaparan, dan menggagalkan upaya pendudukan yang bertujuan mengusir rakyat Palestina dari tanah mereka.
“Israel terus melakukan kejahatan perang secara terang-terangan, menantang hukum internasional, dan melanjutkan kebijakan genosida serta pengepungan yang menghalangi masuknya bantuan kemanusiaan ke Gaza,” demikian pernyataan resmi Hamas, dikutip Al Jazeera.
Menurut Hamas, lebih dari dua juta penduduk Gaza kini menjadi sasaran “rekayasa kelaparan dan kekacauan” yang dijalankan sistematis oleh Israel, dengan menghalangi distribusi aman bantuan oleh PBB dan organisasi kemanusiaan.
Hamas juga menyebut Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu sebagai “penjahat perang” yang mempertahankan perang tanpa tujuan jelas demi ambisi politik pribadinya, tanpa memedulikan keselamatan warganya yang menjadi tawanan di Gaza.
Gerakan itu mengapresiasi dukungan publik internasional terhadap Gaza, sekaligus menyerukan agar gelombang solidaritas global diperkuat hingga agresi dihentikan dan blokade yang mematikan dicabut.