Juru bicara Brigade Al-Qassam, Abu Ubaida, menegaskan bahwa sosok komandan legendaris Mohammed Deif akan terus menjadi “bayangan yang menghantui” para penjahat perang dan penjajah Israel.

Pernyataan itu disampaikan Abu Ubaida dalam serangkaian unggahan di Telegram pada peringatan satu tahun kesyahidan Deif. Ia menyebut Deif telah menuliskan bab terakhir dalam perjalanan panjang menuju pembebasan Palestina, bersama darah para pejuang yang setia.

Menurut Abu Ubaida, Operasi “Badai Al-Aqsa” yang dilancarkan pada 7 Oktober 2023 berhasil meruntuhkan mitos superioritas militer Israel selamanya, menyatukan potensi umat, dan mengembalikan isu Palestina ke panggung utama dunia.

Abu Ubaida menyebut Deif sebagai pemimpin yang memberikan pukulan paling menyakitkan dalam sejarah Israel. “Darah Deif menyatu dengan darah rakyat Palestina dan umat yang rela mengorbankan segalanya demi Al-Aqsa dan tanah suci,” tegasnya.

Ia juga menambahkan, para murid Deif kini melanjutkan perlawanan, menimbulkan kerugian strategis yang semakin besar bagi pendudukan. Sosok Deif, menurutnya, akan terus menjadi mercusuar bagi seluruh pejuang kebebasan di dunia.

Abu Ubaida menekankan, meski Deif jarang muncul di hadapan publik, namanya tetap menjadi sumber inspirasi generasi yang bangga dengan operasi-operasi brilian Al-Qassam. “Bertahun-tahun jihad, kejaran, dan pengorbanan akhirnya bermuara pada syahid, menyatukan Deif dengan para syuhada agung Palestina,” ungkapnya.

Sementara itu, Hamas dalam pernyataannya menyebut Deif sebagai salah satu pendiri sayap militer terkuat di era modern, mewariskan semangat perlawanan yang akan terus menyala demi kebebasan dan kehormatan bangsa Palestina.

Deif syahid pada Januari 2024, bersama sejumlah komandan senior Al-Qassam lain, termasuk Marwan Issa dan Rafi Salama, setelah serangan udara Israel yang intensif di Khan Younis.

Pada Juli lalu, Israel melancarkan bombardir hebat di kawasan Al-Mawasi, Khan Younis, dalam upaya khusus untuk menghabisi Deif. Meski akhirnya syahid, Deif tetap dikenang sebagai simbol perlawanan yang tak tergantikan.

Selasa lalu, Abu Ubaida menegaskan bahwa Brigade Al-Qassam akan terus menghancurkan pasukan Israel dari utara ke selatan Gaza dalam perang penyergapan harian, bahkan mengisyaratkan kemungkinan berhasil menangkap tentara Israel dalam waktu dekat.

Ia juga menyebut keputusan Netanyahu —yang saat ini diburu Mahkamah Pidana Internasional— untuk mempertahankan pasukan di Gaza sebagai “keputusan paling bodoh”, yang hanya akan mempercepat kehancuran mereka.

Sebagaimana diketahui, pada 7 Oktober 2023, Brigade Al-Qassam melancarkan Operasi “Badai Al-Aqsa” untuk membalas pembantaian Israel terhadap rakyat Palestina dan kesucian Al-Aqsa. Dalam operasi ini, ratusan tentara Israel tewas, dan setidaknya 240 lainnya ditawan.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here