Sebanyak 13 warga Palestina gugur syahid dan puluhan lainnya luka-luka akibat serangan udara brutal Israel yang menargetkan antrean distribusi makanan khusus anak-anak di Deir al-Balah, Gaza tengah.
Menurut sumber lokal, sebagian besar korban adalah anak-anak dan perempuan yang saat itu tengah menunggu bantuan suplemen gizi di tengah kelaparan yang melanda.
Tim medis Palestina segera mengevakuasi para syuhada dan korban luka ke Rumah Sakit Syuhada Al-Aqsa. Para dokter menggambarkan kondisi banyak korban sangat kritis, berjuang di ambang hidup dan mati.
Di saat yang sama, reporter Al Jazeera melaporkan jatuhnya korban luka dan orang hilang akibat gempuran udara Israel di lingkungan At-Tuffah, Gaza timur, yang menyasar rumah-rumah warga.
Data dari rumah sakit Gaza mencatat, sejak Rabu dini hari saja, 65 warga Palestina syahid dalam rentetan serangan udara Israel.
Kementerian Kesehatan Gaza pada Rabu kemarin mengumumkan, total korban agresi Israel sejak 7 Oktober 2023 telah mencapai 57.680 syahid dan 137.409 luka-luka, angka yang terus bertambah seiring pembantaian yang tak kunjung berhenti.
Sejak 7 Oktober, Israel (dengan dukungan penuh Amerika Serikat) telah melancarkan genosida di Gaza: membunuh, memaksa kelaparan, menghancurkan, dan menggusur warga sipil. Semua dilakukan sambil menutup telinga terhadap jeritan dunia dan mengabaikan putusan Mahkamah Internasional yang memerintahkan penghentian agresi.