Teroris Israel kembali meningkatkan serangan brutal di Tepi Barat dengan melakukan penggerebekan, penghancuran rumah, penggusuran lahan, hingga menjadikan permukiman warga sebagai pos militer. Serangan ini juga disertai gelombang kekerasan oleh pemukim ilegal Israel terhadap tanah dan harta milik warga Palestina.

Eksekusi di Kamp Pengungsi

Di Kamp Shuafat, Al-Quds Timur, pasukan Israel menembak mati Zahiyah Al-‘Ubaidi, seorang nenek berusia 66 tahun. Ia syahid di tempat, ditembak tanpa ampun dalam penggerebekan ke kamp pengungsi.

Tak hanya itu, bulldozer Israel menghancurkan sebuah bangunan tempat tinggal yang sedang dibangun di lingkungan Ras Khamis dengan dalih tak berizin, padahal area ini berada di bawah tekanan pembangunan pemukim Yahudi yang agresif.

Penghancuran Massal dan Penjarahan Lahan

Di Kifl Haris, dekat Salfit, militer Israel menghancurkan lahan pertanian dan rumah kaca milik warga, merusak seluruh peralatan serta tanaman di dalamnya.

Menurut laporan kantor berita Wafa, aksi penghancuran ini adalah bagian dari kampanye sistematis untuk mengusir warga Palestina dari wilayah yang disebut “Area C”.

Di kota Tulkarm dan kamp pengungsinya, lebih dari 50 bangunan telah dihancurkan hanya dalam dua pekan terakhir. Di kota Zita, tentara Israel terus melakukan penggerebekan selama 10 hari berturut-turut, menyasar puluhan rumah, menganiaya warga, dan menangkap pemuda-pemuda Palestina.

Lahan Dirampas, Rumah Warga Dijadikan Barak Militer

Di kawasan Ramallah, tanah-tanah pertanian kembali digusur untuk perluasan permukiman ilegal Yahudi. Sementara itu, satu bangunan warga di Dura Al-Qare’a diubah menjadi pos militer, dan sebuah jalan di Turmus Ayya ditutup total oleh pemukim.

Serangan juga terjadi di Bethlehem, di mana puluhan pohon zaitun berumur ratusan tahun ditebang paksa dan lahan sepanjang 600 meter dijarah, sementara pemukim Zionis di Al-Khader menggunduli kebun almond dan menimbun sumur air untuk memperluas pemukiman “Daniel”.

Di desa Lubban Asy-Syarqiyah, selatan Nablus, pasukan Israel menduduki satu bangunan warga dan mengibarkan bendera Israel di atas atapnya. Wilayah ini kini dijadikan zona militer tertutup dan akses warga dibatasi ketat.

Menurut laporan Wafa, taktik baru Israel adalah mengubah rumah warga menjadi pos komando, tempat penembak jitu, bahkan lokasi penyiksaan lapangan, dengan cara memaksa penghuni keluar tanpa peringatan.

Gelombang Penangkapan dan PenggerebekanTentara Israel juga menyerbu kota Ar-Ram, utara Al-Quds, dengan melepaskan gas air mata secara brutal, serta menggerebek wilayah Hizma di timur laut kota.

Di wilayah lain, tentara menangkap warga dan anak-anak mereka, termasuk 3 orang di Al-Khader (Bethlehem) dan ayah dan anaknya di Masafer Yatta (Hebron).

Di kota Jenin, pasukan menyerbu berbagai wilayah termasuk Silat Al-Harithiya dan menembaki warga sipil secara langsung, memicu bentrokan sengit. Rumah-rumah warga digeledah dan diduduki, seperti yang terjadi pada rumah keluarga As-Souqi di Jalan An-Nashirah.

Di desa Rummanah, dua saudara laki-laki ditangkap, dan di Fandaqumiya rumah-rumah dirazia dan digeledah.

Kekerasan Pemukim: Rakyat Palestina Diusir dari Tanah Sendiri

Wafa melaporkan bahwa pemukim Zionis memasang pagar di dekat tenda-tenda warga Palestina di kawasan Ain Ghazal, Lembah Yordan Utara, demi memperluas cengkeraman kolonial mereka.

Organisasi Al-Baydar untuk Perlindungan Hak-hak Badui menyatakan bahwa pemukim membiarkan ternak mereka merusak area penyimpanan pakan warga Arab Al-Malihah di dekat Yerikho, menyebabkan kerugian besar.

Teror Menyeluruh: Dari Gaza hingga Tepi Barat

Di tengah genosida yang berlangsung di Gaza, serangan Israel di Tepi Barat dan Yerusalem Timur pun terus meningkat. Setidaknya 981 warga Palestina gugur dan hampir 7.000 lainnya luka-luka, menurut catatan Palestina.

Sejak 7 Oktober 2023, Israel (dengan dukungan penuh Amerika Serikat) telah melancarkan kampanye pemusnahan yang mencakup pembunuhan massal, kelaparan terencana, penghancuran rumah, dan pengusiran paksa, mengabaikan sepenuhnya perintah Mahkamah Internasional dan semua seruan dunia.

Akibat serangan ini, lebih dari 188.000 warga Palestina gugur syahid atau luka-luka, 11.000 lebih dinyatakan hilang, dan ratusan ribu lainnya mengungsi dalam kondisi bencana kelaparan dan kehancuran total.

Sumber: Anadolu Agency

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here