Spirit of Aqsa- Selasa malam (waktu setempat), pasukan Israel dan kelompok pemukim ekstremis Yahudi melakukan serangkaian serangan di berbagai wilayah Tepi Barat. Serangan tersebut mengakibatkan luka-luka, penangkapan, dan penghancuran lahan pertanian milik warga Palestina.
Menurut laporan resmi dari Kantor Berita Palestina WAFA dan kesaksian warga setempat, serangan brutal ini mencederai seorang pemuda dan seorang perempuan lansia Palestina, serta berujung pada penangkapan dua pemuda lainnya.
Di kota Zita, utara Tulkarem, pasukan pendudukan menyerbu permukiman warga, mengobrak-abrik rumah-rumah, dan melakukan interogasi terhadap penduduk sipil. Dalam operasi tersebut, pemuda Sharar Abu Al-Izz mengalami luka dan memar parah akibat dipukuli dengan brutal oleh tentara. Sementara itu, pemuda Muhammad Al-Tayeh ditangkap di tempat yang sama.
Tak hanya itu, tentara Israel juga menyita sebuah rumah dan mengubahnya menjadi pos militer dan menara pengintai, sambil meluncurkan drone pengintai ke udara dan menahan sejumlah pemuda Palestina di lokasi.
Di Deir Ballut, barat Salfit, tentara Israel menangkap seorang warga, menggunduli lahan pertanian, menutup tiga jalur akses, dan menghancurkan sebuah pondok pertanian. Sementara di Azzun, timur Qalqiliya, militer kembali melakukan penggerebekan secara paksa.
Di wilayah tengah Tepi Barat, para pemukim Israel membakar lahan pertanian milik warga di desa Al-Mughayyir, timur laut Ramallah. Anehnya, bukannya menghentikan kejahatan itu, pasukan Israel justru datang ke lokasi untuk melindungi para pemukim, bahkan mencegah warga mendekati area pembakaran.
Perlu dicatat, serangan terhadap desa ini telah terjadi berulang kali sejak pemukim Israel mendirikan pos ilegal di wilayah tersebut. Mereka secara sistematis membakar lahan, merusak properti warga Palestina, dan menebar teror, dengan perlindungan dari pasukan pendudukan.
Di wilayah selatan Tepi Barat, seorang nenek Palestina berusia 60 tahun terluka akibat dianiaya para pemukim di daerah Masafer Yatta, selatan Hebron, dan langsung dilarikan ke rumah sakit oleh Palang Merah Palestina.
Sementara itu, di kota Dura, barat daya Hebron, pasukan Israel juga melakukan penggerebekan, meski hingga kini belum dilaporkan adanya korban luka atau penangkapan.
Gelombang Kekerasan yang Terkoordinasi
Serangkaian kekerasan ini terjadi bersamaan dengan genosida yang sedang berlangsung di Jalur Gaza. Dalam beberapa bulan terakhir, tentara pendudukan dan kelompok pemukim Israel meningkatkan eskalasi serangan di seluruh wilayah Tepi Barat, termasuk Al-Quds Timur.
Menurut data resmi Palestina, setidaknya 970 warga Palestina telah gugur, sekitar 7.000 terluka, dan lebih dari 17.000 lainnya ditangkap sejak agresi besar-besaran dimulai pada 7 Oktober 2023.
Sumber: Anadolu Agency, WAFA