Spirit of Aqsa – Gaza | Komite Rakyat Anti Blokade mengatakan bahwa 85% penduduk Palestina di Jalur Gaza hidup di bawah garis kemiskinan.
Kepala Komite Rakyat Anti Blokade, Jamal Al-Khudari, memperingatkan terjadinya peningkatan tingkat kemiskinan dalam konteks berlanjutnya blokade, penutupan, serangan dan praktik-praktik yang dilakukan penjajah Israel, serta di tengah-tengah pandemi penyakit saat ini.
Dalam pernyataan yang diterima Pusat Media Palestina, pada Selasa malam (20/10/2020), Al-Khudari kembali menegaskan bahwa tingginya angka kemiskinan ini menuntut adanya intervensi internasional yang mendesak, terutama hari ini di saat kita memperingati Hari Internasional untuk Memerangi Kemiskinan yang telah disetujui oleh masyarakat internasional, selain bekerja untuk mencabut blokade, dan melaksanakan proyek-proyek yang menyerap tenaga kerja.
Al-Khudari menekankan bahwa pelaksanaan proyek-proyek pembangunan dan mempekerjakan tenaga kerja akan mengurangi kondisi ini serta mengurangi tingkat pengangguran dan kemiskinan yang sangat tinggi.
Dia menyatakan bahwa tingkat pengangguran sangat tinggi, terutama di kalangan kaum muda, mencapai sekitar 65%. Persentase ini meningkat bersamaan dengan penutupan toko dan bengkel setiap hari dalam konteks blokade Israel dan pembatasan ekspor, serta pemberlakuan daftar larangan barang yang masuk melalui penyeberangan. (PIC)