Spirit of Aqsa, Palestina – Pasukan penjajah Israel terus mencegah adzan menggunakan pengeras suara di sejumlah menara Masjid Al-Aqsa. Larangan tersebut sudah berlangsung sejak hari pertama Ramadhan.

Kendati begitu, ribuan warga Palestina tetap melakukan shalat Isya dan shalat Tarawih berjamaah di kiblat pertama umat Islam itu. Sementara warga yang diusir oleh tentara Israel memutuskan shalat di pintu Gerbang Asbat.

Sementara itu pada Rabu malam, pasukan pendudukan Israel menangkap dua pemuda Palestina dari kampung Bab Hatta di Kota Tua al-Quds. Sumber-sumber lokal mengatakan, pasukan penjajah Israel menangkap pemuda al-Quds Muhannad Bashiti sebelum waktu berbuka, di tengah-tengah pengerahan tentara dan personel intelijen secara intens di tempat tersebut. Pasukan pendudukan Israel juga menangkap pemuda Mahmoud al-Shawish, dari dalam Masjid Al-Aqsha, segera usai waktu berbuka.

Pada Rabu petang, pasukan pendudukan Israel mencegah masuknya makanan untuk berbuka bagi orang-orang yang berpuasa di Masjid Al-Aqsha. Sumber-sumber al-Quds mengatakan bahwa tentara Israel mencegat dan mengembalikan kendaraan yang membawa makanan berbuka untuk orang-orang yang berpuasa di dalam Al-Aqsha.

Aleg Palestina dari kota al-Quds, Syaikh Muhammad Abu Teer, menegaskan bahwa pelanggaran yang dilakukan pendudukan Israel ini merupakan serangan terang-terangan terhadap tempat-tempat suci, kebebasan beribadah, keyakinan dan sejarah umat Islam. Hal tersebut menuntut adanya tindakan serius dan perlawanan untuk menghadapi penjajah Israel.

Mengomentari serangan pendudukan Israel di Masjid Al-Aqsha, Abu Teer menegaskan bahwa “warga al-Quds tidak akan menyerah pada kenyataan ini, dan konfrontasi akan panas untuk membela Al-Aqsha.”

Abu Teer mengatakan, “Pelanggaran ini merupakan mimpi buruk yang dialami Kota Suci al-Quds.” Dia menjelaskan bahwa ada perang terbuka dan konfrontasi yang sedang berlangsung antara pendudukan Israel dan warga al-Quds.”

Dia menambahkan bahwa tindakan yang dilakukan pendudukan Israel ini bertujuan untuk membatasi kehidupan warga al-Quds dengan tujuan untuk mengusir dan menggusur mereka dari al-Quds serta menjauhkan mereka dari Al-Aqsa dan Kota Suci.

Dia menjelaskan bahwa pendudukan Israel sedang melancarkan perang sistematis terhadap warga al-Quds dengan tujuan memaksakan perubahan demografis di kota tersebut. Dia menegaskan bahwa “jika bukan karena keteguhan rakyat al-Quds dalam melawan, pastilah pendudukan Israel akan mampu menguasai al-Quds sejak beberapa dekade.”

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here