Al-Azhar al-Sharif menyatakan penolakan tegas terhadap semua rencana dan upaya pengusiran warga Palestina dari tanah mereka. Al-Azhar menyebut langkah tersebut sebagai upaya keji dan zalim untuk memungkinkan penjajah merebut tanah air, sumber daya, dan hak-hak mereka setelah gagal merebut wilayah Gaza Palestina. Selama lebih dari 15 bulan, dunia telah menyaksikan kejahatan dan pembantaian yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah modern.
Dalam sebuah cuitan di akun resminya di platform X, Al-Azhar menegaskan, “Gaza adalah tanah Palestina Arab, dan akan tetap demikian – insya Allah – hingga hari kiamat. Penjajah yang zalim dan pendukungnya terus berusaha merebut tanah ini melalui pembunuhan, penghancuran, dan penumpahan darah orang-orang tak bersalah.”
Al-Azhar memberikan penghormatan atas keteguhan warga Gaza yang gagah berani dalam menghadapi ambisi kejam tersebut. Al-Azhar juga mengecam tindakan tidak manusiawi yang mendukung penjajah untuk merampas hak-hak rakyat Palestina, serta rencana licik yang bertujuan menghapuskan perjuangan Palestina dan mengacaukan peta kawasan Arab.
Pada hari Sabtu, mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengusulkan pengusiran warga Palestina dari Gaza ke negara-negara tetangga seperti Mesir dan Yordania, dengan alasan bahwa Gaza tidak lagi layak dihuni akibat perang pemusnahan yang dilakukan oleh Israel.
Mesir, Yordania, Liga Arab, dan Organisasi Kerja Sama Islam pada Minggu dan Senin lalu secara tegas menolak usulan Trump tersebut. Mereka menyerukan dukungan penuh untuk pembentukan negara Palestina yang merdeka.
Sumber: Al Jazeera