Proses penyerahan tiga tahanan perempuan Israel oleh Brigade Izzuddin Al-Qassam kepada Palang Merah berlangsung di Lapangan Saraya, pusat Kota Gaza, sebagai bagian dari tahap pertama pelaksanaan kesepakatan pertukaran tahanan dan gencatan senjata yang mulai berlaku di Gaza pada Ahad (19/1/2025).
Penyerahan dilakukan di hadapan ribuan warga Gaza yang memadati Lapangan Saraya. Para anggota Brigade Al-Qassam hadir dengan perlengkapan penuh, termasuk senjata dan kendaraan militer mereka, memberikan pengawalan ketat selama proses berlangsung.
Tentara Israel mengonfirmasi bahwa Palang Merah telah menerima tiga tahanan perempuan tersebut. Media Israel, termasuk Radio Kan, melaporkan bahwa mereka telah diserahkan ke Palang Merah. Seorang pejabat Israel juga mengungkapkan bahwa kondisi kesehatan para tahanan perempuan itu baik, seperti yang dilaporkan oleh Palang Merah. Setelah pemeriksaan kesehatan awal, mereka akan diterbangkan dengan helikopter ke rumah sakit untuk pemeriksaan medis lebih lanjut.
Persiapan Penyerahan Tahanan
Media Israel melaporkan bahwa titik awal penerimaan tiga tahanan perempuan Israel berada di Kamp Raim di sekitar perbatasan Gaza. Radio militer Israel juga melaporkan bahwa persiapan telah selesai dengan pengerahan unit-unit militer terpilih di sepanjang perbatasan Gaza.
Dalam pernyataan dari Kamp Raim, Menteri Pertahanan Israel, Yisrael Katz, menegaskan bahwa tentara pendudukan akan menjaga zona penyangga dan akan merespons dengan tegas terhadap setiap pelanggaran.
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, melalui kantornya, menyatakan, Israel menyambut para tahanan perempuan tersebut dan telah memberitahu keluarga mereka bahwa mereka kini berada di bawah pengawasan pasukan Israel. Netanyahu juga menegaskan bahwa pemerintahnya berkomitmen untuk memulangkan seluruh tahanan dan orang hilang.
Pembebasan Tahanan Palestina
Al-Jazeera mendapatkan daftar 90 tahanan Palestina yang akan dibebaskan dalam tahap pertama ini. Daftar tersebut mencakup 76 tahanan dari Tepi Barat dan 14 dari Yerusalem Timur, termasuk 69 perempuan dan 21 anak-anak. Di antara mereka terdapat tokoh terkenal seperti Khalida Jarrar, seorang pemimpin Front Populer untuk Pembebasan Palestina, serta sejumlah jurnalis dan aktivis.
Media Israel melaporkan bahwa 77 tahanan di bawah usia 18 tahun akan dibebaskan melalui Gerbang Betunia di Ramallah dalam beberapa jam ke depan. Sebelum itu, Otoritas Penjara Israel telah memindahkan mereka ke Penjara Ofer, yang terletak di sebelah barat Ramallah.
Dalam pernyataannya, Hamas mengungkapkan bahwa mereka menunggu Israel menyerahkan daftar 90 tahanan perempuan dan anak-anak yang akan dibebaskan pada hari pertama pelaksanaan kesepakatan gencatan senjata. Hamas juga menegaskan bahwa Israel harus mematuhi ketentuan perjanjian ini.
Rincian Kesepakatan
Kesepakatan ini mencakup pembebasan 33 tahanan Israel yang ditahan di Gaza, dengan tahap awal berlangsung selama enam minggu. Qatar sebelumnya mengumumkan bahwa gencatan senjata di Gaza mulai berlaku pada Minggu pukul 08.30 waktu setempat.
Kesepakatan ini juga mengatur penarikan pasukan pendudukan Israel dari kawasan permukiman di Gaza, pembukaan jalur bantuan kemanusiaan sebanyak 600 truk per hari, serta penghentian penerbangan militer Israel di atas Gaza selama 12 jam.
Pada hari pertama kesepakatan, proses pertukaran tahanan akan dimulai berdasarkan aturan yang telah disepakati, di mana 30 tahanan Palestina akan dibebaskan untuk setiap tahanan sipil Israel yang dilepaskan.
Komitmen Hamas
Hamas menegaskan bahwa perlawanan Palestina telah berhasil memaksa Israel menghentikan agresinya, meskipun Perdana Menteri Benjamin Netanyahu berusaha memperpanjang perang dan meningkatkan jumlah korban.
Dalam pernyataannya, Hamas menyebut bahwa pertempuran “Topan Al-Aqsa” menunjukkan solidaritas besar rakyat Palestina dengan perlawanan mereka dan telah menghancurkan kesombongan Israel. Hamas juga menuntut diakhirinya blokade Gaza, peningkatan bantuan kemanusiaan, pemulangan pengungsi, dan dimulainya rekonstruksi di Gaza.
Sumber: Al Jazeera