Spirit of Aqsa- Ahli militer dan strategi, Mayor Jenderal Mohammed Al-Shamadhi, menyatakan bahwa operasi strategis yang dilakukan oleh Brigade Al-Qassam—sayap militer Hamas—membuktikan bahwa tentara pendudukan Israel tidak mampu mengakhiri perang di Gaza melalui pertempuran yang menentukan.

Pernyataan ini disampaikan oleh Shamadhi dalam komentarnya terkait penyergapan yang dilakukan Brigade Al-Qassam terhadap pasukan Israel di wilayah utara Gaza. Operasi itu menewaskan seorang perwira dan dua tentara Israel, yang kemudian diberi nama “Perangkap Ular” oleh Al-Qassam.

Shamadhi menjelaskan bahwa operasi strategis yang dilaksanakan pada Senin lalu di daerah Bundaran Pendidikan merupakan kelanjutan dari penyergapan mematikan yang telah dilakukan Al-Qassam sebelumnya. Ia menilai nama “Perangkap Ular” sangat tepat, karena operasi ini jelas menunjukkan bagaimana pasukan Israel berhasil dijebak dan wilayah target direkam secara menyeluruh.

Shamadhi juga menyoroti keterampilan dan profesionalisme para pejuang Al-Qassam dalam menanam dan menyembunyikan bahan peledak, memasang kamera pengintai, serta memantau setiap langkah operasi tersebut.

Ia menambahkan bahwa korban dalam operasi ini adalah seorang perwira berpangkat kapten dan dua tentara dari Batalyon Samson, bagian dari Brigade Kfir, yang termasuk dalam unit elit Israel. Hal ini menunjukkan bahwa melalui operasi strategisnya, perlawanan Palestina berhasil menguras kekuatan tentara pendudukan, terutama dari unit-unit elit.

Dalam analisisnya terhadap situasi militer di Gaza, Shamadhi menyinggung sebuah gambar yang ditampilkan dalam video yang dirilis oleh Al-Qassam. Ia menduga ada faktor keamanan yang mencegah Brigade Al-Qassam mengungkap semua detail, namun tidak menutup kemungkinan bahwa video lanjutan akan dirilis untuk memberikan rincian lebih lanjut.

Gambar yang dirilis oleh Al-Qassam menunjukkan seorang tentara Israel memasuki rumah yang hancur untuk memeriksanya sebelum pasukan utama masuk. Setelah keluar dari rumah tersebut, sebuah drone quadcopter dikirim untuk memantau area itu.

Namun, baik tentara maupun drone tersebut tidak berhasil mendeteksi dua bom yang telah ditanam sebelumnya di dalam dan luar rumah. Setelah pasukan Israel masuk ke rumah itu, bom diledakkan, menewaskan tiga orang secara langsung.

Brigade Al-Qassam juga merilis foto tiga korban Israel dan meninggalkan satu gambar kosong dengan tanda tanya. Mereka menegaskan bahwa Israel menyembunyikan kerugian sebenarnya. Al-Qassam tidak membeberkan seluruh detail operasi karena alasan keamanan, tetapi menyatakan, “Cerita ini belum selesai.”

Sumber: Al Jazeera

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here