Spirit of Aqsa- Kantor media pemerintah melaporkan bahwa tentara penjajah Israel telah membunuh seribu dokter dan perawat di Gaza.
Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza melaporkan, pasukan penjajah Israel telah melakukan empat pembantaian terhadap keluarga-keluarga di Gaza, mengakibatkan 35 orang syahid dan 94 lainnya terluka dalam 24 jam terakhir. Sejumlah korban masih terjebak di bawah reruntuhan atau di jalan-jalan, dan tim medis serta relawan tidak dapat menjangkau mereka.
Hingga kini, agresi Israel terhadap Gaza sejak 7 Oktober 2023 telah menyebabkan 44.211 orang syahid dan 100.456 orang terluka. Di tengah Gaza, warga Palestina menguburkan jenazah enam syuhada, termasuk dua anak, yang jatuh dalam serangan Israel di rumah keluarga di kamp pengungsi Al-Bureij.
Sebanyak empat warga Palestina juga syahid dalam serangan Israel di sebuah rumah di kamp pengungsi Al-Bureij, sementara dua lainnya syahid dan beberapa lainnya terluka dalam serangan pesawat tak berawak Israel terhadap tenda pengungsi di kamp Al-Maghazi.
Pengungsian di Shuja’iyya
Di Kota Gaza, ratusan warga terpaksa mengungsi dari lingkungan Shuja’iyya di bagian timur kota menuju daerah lain di selatan dan tengah Gaza, karena takut menjadi sasaran serangan dan pembunuhan. Pengungsian ini terjadi setelah tentara Israel meminta warga untuk meninggalkan daerah tersebut sebelum mereka menyerang, dengan alasan daerah itu merupakan zona pertempuran yang berbahaya.
Sementara itu, krisis di sektor roti semakin memburuk di Kota Gaza akibat kekurangan bahan bakar solar dan terbatasnya jumlah toko roti, selain penutupan oleh pasukan penjajah terhadap beberapa toko roti lainnya. Video yang beredar menunjukkan antrean panjang warga yang menunggu berjam-jam di depan toko roti untuk mendapatkan roti bagi anak-anak mereka.
Rumah Sakit Kamal Adwan Diserang
Pemerintah Gaza mengungkapkan bahwa tentara Israel menjadikan Rumah Sakit Kamal Adwan di Beit Lahiya dan staf medisnya sebagai sasaran penghancuran dan pembunuhan. Mereka menyatakan bahwa serangan terhadap rumah sakit ini meningkat dalam dua pekan terakhir, dengan rumah sakit tersebut terus dibombardir dengan roket dan tembakan langsung dari pesawat serta tembakan senjata ke ruang pasien.
Sejak dimulainya perang, tentara Israel telah menargetkan fasilitas kesehatan di Gaza dengan menghancurkan dan membakar rumah sakit serta pusat medis, mengakibatkan lebih dari seribu dokter dan perawat syahid serta lebih dari 310 orang lainnya ditangkap. Israel juga menghalangi pengiriman peralatan medis dan tim medis internasional ke Gaza.
Direktur Rumah Sakit Kamal Adwan, Dr. Hussam Abu Safieh, terluka di paha kirinya akibat serangan udara Israel yang menargetkan rumah sakit di bagian utara Gaza. Serangan tersebut, yang dilancarkan oleh pesawat tak berawak Israel, juga menghancurkan stasiun oksigen rumah sakit tersebut, memicu kekhawatiran akan kebakaran akibat kebocoran oksigen.
Kondisi Dr. Abu Safieh mengkhawatirkan, mengingat kekurangan tenaga medis dan kerusakan pada peralatan rumah sakit yang sudah kesulitan beroperasi. Rumah sakit ini merupakan salah satu dari tiga fasilitas medis yang masih berfungsi di bagian utara Gaza, yang terus diserang selama serangan Israel yang berlanjut sejak awal bulan lalu.
Rencana Generalis Israel
Sementara itu, harian Haaretz melaporkan bahwa pejabat tinggi Israel mengungkapkan bahwa tentara Israel telah meminta warga Gaza utara untuk mengosongkan rumah mereka, meskipun militer Israel membantah menerapkan rencana ini di bagian utara Gaza. Surat kabar tersebut juga melaporkan bahwa tentara Israel secara sistematis menghancurkan bangunan yang tersisa di kamp pengungsi Jabaliya.
Menurut Haaretz, kamp Jabaliya sudah tidak layak huni lagi, dan gambar satelit terbaru menunjukkan kerusakan luas akibat operasi darat dan serangan udara Israel di kamp tersebut. Tentara Israel menyatakan bahwa operasi mereka di Gaza utara bertujuan untuk mencegah serangan dari kelompok perlawanan dan meresorganisasi kekuatan mereka.
Warga Palestina khawatir bahwa tujuan sebenarnya adalah untuk mengosongkan sebagian Gaza secara permanen dan menjadikannya zona penyangga.