Spirit of Aqsa- Pasukan Israel menangkap sejumlah warga Palestina dalam serangan yang dilakukan sejak Kamis malam (18/7/2024) hingga Jumat pagi (19/7/2024) di berbagai kota dan desa di Tepi Barat yang diduduki.
Pasukan Israel menyerbu daerah Al-Makhfiyya, Haret Al-Yasmina, dan Persimpangan Martir di kota tua Nablus, serta desa Aqraba di tenggara kota tersebut, di mana mereka menangkap sejumlah pemuda.
Mereka juga menggerebek kota Halhul dan desa Bani Na’im serta Beit Kahil di provinsi Hebron, serta sebuah bangunan di desa Silwad di timur kota tersebut.
Otoritas Israel berencana mengambil alih kompleks pasar sayuran sentral di kota tua Hebron, di mana para pemukim berusaha menambah jumlah mereka untuk mengubah fakta di lapangan dan menguasai lebih banyak tanah, yang berkontribusi pada perluasan permukiman di Tepi Barat.
Jatuhnya Drone Israel
Dalam perkembangan lainnya, sebuah drone Israel jatuh di kamp pengungsi Nur Shams di kota Tulkarm, utara Tepi Barat.
Militer Israel menyatakan bahwa drone tersebut jatuh pada Rabu (17/7/2024) karena masalah teknis, dan memastikan tidak ada kekhawatiran tentang kebocoran informasi, serta menyebutkan bahwa investigasi sedang berlangsung.
Insiden ini terjadi beberapa hari setelah operasi militer Israel di kamp yang berlangsung selama 12 jam, menyebabkan kehancuran luas dan bentrokan bersenjata dengan warga Palestina.
Saksi mata melaporkan bahwa selama operasi militer di kamp Nur Shams, buldoser menghancurkan banyak jalan, toko, rumah, dan kendaraan.
Bersamaan dengan perang di Gaza, militer Israel dan pemukim meningkatkan serangan mereka di Tepi Barat, menyebabkan 576 warga Palestina syahid, sekitar 5.350 terluka, dan 9.700 ditangkap, menurut pihak resmi Palestina.