Spirit of Aqsa- Para pakar hak asasi manusia di United Nations (Perserikatan Bangsa-Bangsa/PBB) menuduh Israel melakukan “kampanye kelaparan tertarget” yang mengakibatkan kematian massal anak-anak di Gaza.
“Kampanye kelaparan tertarget dan disengaja Israel terhadap rakyat Palestina adalah bentuk kekerasan genosida dan telah mengakibatkan kelaparan di seluruh Gaza,” kata 10 pakar independen PBB dalam sebuah pernyataan, dikutip Al Jazeera.
Dalam beberapa bulan terakhir, invasi darat Israel telah menyebar ke Gaza selatan. Alhasil aliran bantuan ke daerah kantong itu di berkurang seiring dengan pembatasan oleh Israel, yang menuduh badan-badan PBB gagal mendistribusikan pasokan secara efisien.
“Kematian seorang bayi yang baru berusia enam bulan, seorang anak laki-laki berusia sembilan tahun, dan seorang anak laki-laki berusia tiga belas tahun sejak 30 Mei menunjukkan tidak diragukan lagi bahwa kelaparan telah menyebar dari Gaza utara ke Gaza tengah dan selatan,” kata para ahli.
Otoritas kesehatan Gaza mengatakan sedikitnya 33 anak telah meninggal karena kekurangan gizi, sebagian besar di Gaza utara.
Penentuan apakah kelaparan benar-benar terjadi bergantung pada pemantau global yang didukung PBB. Ini disebut Klasifikasi Fase Keamanan Pangan Terpadu (IPC), yang membuat penilaian berdasarkan serangkaian kriteria teknis.
Bulan lalu, IPC mengatakan Gaza tetap berisiko tinggi mengalami kelaparan karena perang terus berlanjut dan akses bantuan dibatasi.
Lebih dari 495.000 orang di Gaza atau lebih dari seperlima populasi, menghadapi tingkat kerawanan pangan yang paling parah, atau “bencana besar”, menurut laporan tersebut. Jumlah ini turun dari perkiraan 1,1 juta pada pembaruan sebelumnya pada Maret. Tingkat ini berarti orang-orang mengalami kekurangan makanan dan kelaparan yang ekstrem.
Sementara, Misi diplomatik Israel untuk PBB di Jenewa menolak pernyataan tersebut. Mereka menuduh para pakar “menyebarkan informasi yang salah” dan “mendukung propaganda Hamas”. Misi Israel di Jenewa juga mencatat bahwa penilaian terbaru oleh IPC menetapkan bahwa kelaparan tidak terjadi setelah akses bantuan agak membaik.
“Israel terus meningkatkan koordinasi dan bantuannya dalam pengiriman bantuan kemanusiaan di Jalur Gaza, baru-baru ini menghubungkan saluran listriknya ke pabrik desalinasi air Gaza,” kata misi tersebut.