Spirit of Aqsa, Palestina – Penjajah Israel mengumumkan menghentikan impor bahan bakar ke Gaza. Ini menjadi penderitaan terbaru pascaserangan balon berisi bahan peledak yang dilakukan Hamas awal pekan ini.
“Sanksi ini mengingat berlanjutnya pengiriman balon berbahaya dari Gaza menuju Israel,” kata Kementerian Pertahanan dikutip dari AFP, Kamis (13/8/2020).
Sejak awal pekan ini Hamas menerbangkan balon berisi bahan peledak sebagai bentuk protes agresi Israel. Sebanyak 60 kebakaran terjadi pada Selasa dan 24 kebakaran pada Rabu meski tak disebutkan korban jiwa.
Sebelumnya, Israel menutup jalur penyeberangan utama Gaza, Kerem Shalom. Pejabat Palestina mengatakan penutupan tersebut akan berdampak pada material konstruksi.
Kerem Shalom adalah salah satu dari tiga penyeberangan perbatasan utama Gaza dengan Israel dan Mesir. Jalur ini vital sebagai tempat keluar masuknya logistik setiap hari.
Hamas dan Israel telah berperang sejak 2008. Meskipun gencatan senjata sudah dilakukan tahun lalu, kedua belah pihak bentrok secara sporadis dengan roket hingga tembakan mortir.
Dari data bank dunia, Jalur Gaza memiliki populasi dua juta orang. Namun lebih dari setengahnya berada dalam kemiskinan.
Analis Palestina mengatakan serangan dari Gaza ke Israel sering bertujuan untuk menekan Tel Aviv. Terutama untuk memberi lampu hijau guna memudahkan transfer bantuan keuangan dari Qatar ke jalur itu.
Gaza adalah bagian dari Palestina. Namun wilayah ini terpisah jauh secara geografis dari Tepi Barat. Tepi Barat dijalankan oleh Fatah sementara Gaza oleh Hamas.
Israel dan Palestina sudah terlibat konflik sejak 1940an. Aneksasi (pencaplokan) wilayah Palestina khususnya Tepi Barat oleh Isarel, ditentang PBB namun didukung AS.