PALESTINA- Profesor Studi Baitul Maqids, Dr. Abdullah Ma’ruf, mengungkapkan, dalam tiga perayaan Purim, hari raya Yahudi, pada 2024 ada sekira 541 Yahudi radikal menerobos masuk ke Masjid Al-Aqsa.

Jumlah tersebut setengah dari perayaan Purim pada 2023. Menurut Dr. Ma’ruf, jumlah tersebut menunjukkan adanya ketakutan yang menyebar di tengah pemukim Israel akibat dari Thuufanul Aqsha.

Dr. Ma’ruf menjelaskan, kelompok Yahudi radikal mengakhiri agresi dengan kedok Perayaan Purim pada Senin (25/3/2024) yang berlangsung selama tiga hari terhadap Masjid Al-Aqsa. Agresi dimulai pada Kamis (21/3/2024) dengan apa yang dikenal sebagai hari “Puasa Ester”, persiapan untuk hari raya tersebut.

Agresi berlanjut pada Ahad dan Senin, dengan fokus pada hari raya tersebut. Perayaan ini, khususnya di Kota Al-Quds, terjadi satu hari lebih lambat daripada di luar kota. Dalam dua hari terakhir, sebanyak 330 Yahudi radikal menyerbu Masjid Al-Aqsa, 102 pada Ahad dan 218 pada Senin.

Jumlah ini ditambah dengan 211 penyerang pada hari puasa sebelumnya, Kamis, sehingga totalnya menjadi 541 penyusup dalam tiga hari.

“Volume penyusupan ini mewakili sekitar setengah dari jumlah intrusi pada tahun tersebut. Ini menunjukkan dampak ketakutan terhadap perang dan dampaknya pada ukuran intrusi,” kata Dr. Ma’ruf melalui akun instagram, Selasa (26/3/2024).

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here