JALUR GAZA- Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza, tentara teroris Israel melakukan 10 pembantaian di Jakur Gaza selama 24 jam terakhir. Pembantaian tersebut membuat 104 warga sipil syahid dan 162 korban luka. 

“Jumlah korban dari agresi Israel sejak 7 Oktober mencapai 31.923 syuhada dan 74.096 orang terluka,” demikian pengumumkan Kementerian Kesehatan Palestina, dikutip Aljazeera, Kamis (21/3/2024).

Selain itu, kantor berita Palestina, Wafa, melaporkan, 100 Lebih pekerja bantuan syahid dalam delapan pembantaian yang dilakukan oleh teroris Israel dalam seminggu. Itu menunjukkan tujuan pembantaian ini untuk memperparah kelaparan dan menyebarkan kekacauan serta ketidakstabilan keamanan di wilayah itu.

Mereka menyatakan bahwa tentara penjajah mengeksekusi lebih dari 50 warga sipil saat menyerbu kompleks Al-Shifa, sementara koresponden Al Jazeera melaporkan bahwa pasukan penjajah memaksa beberapa pasien meninggalkan tempat itu menuju Jalan Al-Rashid.

Juga, juru bicara tentara penjajah mengakui bahwa pasukannya telah menangkap “hingga saat ini 300 tersangka di kompleks Al-Shifa dan membunuh puluhan militan,” menurut pernyataannya.

Pembantaian di Al-Nusseirat

Di kamp Al-Nusseirat di tengah Gaza, 27 warga Palestina -kebanyakan di antaranya pengungsi- syahid dan lainnya terluka pada dini hari Rabu dalam serangan keras yang dilakukan oleh pesawat Israel terhadap rumah-rumah penduduk.

Sebuah video yang direkam oleh seorang jurnalis Palestina menunjukkan mayat-mayat para syuhada yang ditumpuk di dalam dan di luar lemari pendingin jenazah di Rumah Sakit Syuhada Al-Aqsa setelah serangan Israel.

Lembaga Berita Resmi Palestina juga melaporkan kematian warga Palestina dalam serangan udara Israel di wilayah Sderot di distrik Al-Duraj di timur kota Gaza, menyebutkan bahwa itu terjadi bersamaan dengan serangan artileri ke wilayah lain di kota Gaza dan di utara kota itu.

Juga, 9 warga Palestina dari keluarga Al-Gharabah syahid dalam serangan udara Israel terhadap rumah keluarga itu di kamp Al-Bureij di tengah-tengah wilayah itu.

Di utara wilayah itu, koresponden Al Jazeera melaporkan bahwa 3 syuhada dan 10 orang terluka dalam serangan pasukan Israel terhadap warga di perempatan Hamoudah di timur Jabalia di utara Gaza.

Di kota Beit Lahia, koresponden Al Jazeera melaporkan bahwa tembakan artileri Israel dan tembakan intensif terjadi di wilayah barat kota.

Juga, warga kota Gaza menguburkan puluhan pemuda Palestina yang tewas dalam serangan tentara penjajah Israel saat mereka menunggu kedatangan bantuan -tadi malam Selasa- untuk memastikan masuknya ke kota Gaza.

Al Jazeera mendapatkan gambar yang menunjukkan momen-momen pertama setelah serangan, dan yang lainnya dari upacara pemakaman para syuhada serta kesaksian keluarga mereka.

Juga, serangan udara Israel menargetkan beberapa wilayah di kota Gaza dan di utara wilayah itu bersamaan dengan serangan artileri dan tembakan intensif.

Di selatan, koresponden Al Jazeera melaporkan bahwa 6 warga Palestina, termasuk dua anak, tewas dalam serangan udara yang dilakukan oleh pesawat penjajah Israel terhadap rumah di timur kota Rafah.

Tim pemadam kebakaran berhasil mengevakuasi 4 syuhada dan sejumlah orang terluka dari bawah rumah keluarga Isa yang menjadi sasaran dua serangan udara Israel yang menghancurkan rumah itu sepenuhnya.

Koresponden juga melaporkan bahwa pesawat penjajah terus melancarkan serangan udara mereka terhadap kota Al-Qarara di utara Khan Yunis di selatan Gaza.

Tentang operasi perlawanan, Brigadir Al-Qassam -sayap militer Gerakan Perlawanan Islam (Hamas)- mengumumkan bahwa mereka telah menyerang sebuah pengangkut tentara Israel dengan peluru kendali “Yasin 105” di daerah Al-Qarara di utara kota Khan Yunis.

Menurut data yang dipublikasikan di situs web tentara Israel hari ini, 9 tentara Israel terluka dalam 24 jam terakhir dalam pertempuran di dalam Gaza, meningkatkan jumlah perwira dan tentara yang terluka menjadi 3.099 sejak dimulainya perang.

Data tersebut menunjukkan bahwa 486 dari tentara yang terluka dalam pertempuran darat di wilayah Gaza yang dimulai pada 27 Oktober tahun lalu.

Harus dicatat bahwa Israel terus melanjutkan perang penghancurannya di Gaza selama 166 hari berturut-turut, menyebabkan puluhan ribu warga sipil menjadi syuhada, sebagian besar di antaranya adalah anak-anak dan perempuan, serta menyebabkan kerusakan besar dan kelaparan yang terus-menerus yang merenggut nyawa anak-anak dan lansia, menurut data Palestina dan PBB.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here