Spirit of Aqsa, Palestina- Lembaga penyiaran resmi Israel pada Kamis (25/1) melaporkan, Qatar memberitahu Tel Aviv bahwa Hamas memutuskan untuk menangguhkan negosiasi pertukaran tawanan.

Lembaga tersebut mengutip dua sumber yang mengetahui detail pembicaraan, yang mengatakan bahwa Hamas “menghendaki Israel untuk menarik semua pasukannya dari Jalur Gaza sejak tahap pertama perjanjian (pertukaran tawanan), dan mengakhiri pembantaian.”

Tidak ada komentar dari Doha tentang apa yang dilaporkan oleh lembaga Israel.

Pekan ini, media Israel dan Amerika melaporkan bahwa Israel telah mengajukan proposal kepada Hamas untuk mencapai kesepakatan pembebasan tahanan di Gaza, sebagai imbalan untuk sementara menghentikan pembantaian di wilayah tersebut.

Situs berita Axios Amerika, yang mengutip dua pejabat Israel, melaporkan, proposal yang diajukan oleh Tel Aviv kepada Hamas melalui perantara Qatar dan Mesir melibatkan gencatan senjata selama dua bulan.

Selama periode tersebut semua tahanan Israel di Gaza akan dibebaskan. Namun, Hamas telah mengkonfirmasi berkali-kali bahwa mereka tidak akan menerima format apa pun yang tidak mencakup gencatan senjata dan penarikan pasukan Israel.

Hamas Menuntut, Israel Bersikeras

Upaya mediasi intensif yang dipimpin oleh Qatar, Amerika Serikat, dan Mesir dalam beberapa minggu terakhir difokuskan pada pendekatan bertahap untuk membebaskan berbagai kategori tahanan Israel, mulai dari warga sipil hingga tentara, sebagai imbalan untuk menghentikan sementara tindakan kekerasan dan membebaskan tahanan Palestina, serta meningkatkan bantuan ke Gaza.

Reuters melaporkan, seorang pejabat Palestina yang diberi informasi tentang upaya mediasi mengatakan, Israel berusaha bernegosiasi satu tahap pada setiap kesempatan, Hamas berusaha mencapai “kesepakatan komprehensif” yang mencakup gencatan senjata permanen sebelum pembebasan tahanan selama fase awal.

Sebaliknya, sumber Reuters mengatakan, Israel menolak untuk membahas akhir perang apa pun yang tidak termasuk “penghancuran gerakan Hamas.”

Jurubicara pemerintah Israel, Elon Levy, mengatakan, upaya terus dilakukan untuk memastikan pembebasan tahanan. Dia menambahkan, Israel tidak akan menyetujui kesepakatan gencatan senjata yang memungkinkan Hamas tetap mengelola wilayah Gaza.

Qatar sebelumnya memainkan peran utama dalam mencapai gencatan senjata sementara antara “Hamas” dan Israel pada 24 November lalu yang berlangsung selama seminggu, di mana 240 tahanan Palestina dibebaskan dari penjara Israel sebagai imbalan untuk 80 tahanan Israel.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here