Spirit of Aqsa, Palestina- Polisi Israel membubarkan secara paksa puluhan demonstran Israel yang berunjuk rasa di depan pintu masuk Knesset di Al-Quds Barat. Para demonstran menuntut pemilihan umum mendesak dan pengunduran diri pemerintahan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. Salah satu demonstran bahkan ditangkap, menurut surat kabar Israel, Haaretz.

Para pengunjuk rasa berkumpul di dekat Knesset, di mana mereka menuntut penggulingan pemerintah dan pengadakan pemilihan umum segera, karena kegagalan dalam menghadapi serangan pada tanggal 7 Oktober dan strateginya dalam mengelola perang. Menurut laporan surat kabar, beberapa pengorganisir protes kehilangan anggota keluarga mereka dalam Taufan Al-Aqsa pada 7 Oktober 2023.

Dilansir dari Haaretz, seorang demonstran bernama Roni mengatakan bahwa saudaranya tewas karena “satu pria yang memulai perang pribadinya melawan Israel selama 8 tahun hanya untuk tetap hidup, menghindari keadilan, dan terus merampok uang kami,” merujuk kepada Netanyahu.

Roni menegaskan bahwa di dunia ini tidak ada negara yang sudah diperbaiki dan perdana menterinya tidak mengundurkan diri keesokan harinya.

Ini bukan kali pertama warga Israel berdemonstrasi untuk menuntut pengunduran diri pemerintahan Netanyahu. Menurut “Times of Israel”, ribuan demonstran berkumpul di Tel Aviv dan di luar rumah Perdana Menteri Benjamin Netanyahu di Caesarea pada malam Sabtu, menuntut pemilihan umum yang segera di tengah serangan Israel yang terus berlanjut di Jalur Gaza.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here