Spirit of Aqsa, Palestina- Pimpinan hamas, Osama Hamdan, menetang keras pernyataan Netanyahu yang ingin mengusir warga Jalur Gaza keluar negeri. Dia menegaskan, tidak ada pengungsian (mengacu pada nakba) dan tidak ada pengusiran dari Tanah Air sendiri.
“Tentara zionis terus melakukan pembantaian terhadap rakyat kami di Gaza dan juga di Tepi Barat, dan pendudukan melakukan kejahatan mengerikan di banyak wilayah di Gaza,” kata Hamdan dalam konferensi pers, dikutip dari media lokal Palestina, Rabu (27/12).
Hamdan mengatakan, Hamas menolak empat tuntutan pemerintahan Netanyahu.
“Tidak ada pengungsian, tidak ada pengusiran, tidak ada penaklukan bagi rakyat kami, dan tidak akan ada pemulangan tawanan tanpa tunduk pada syarat-syarat perlawanan,” tegasnya.
Dia menyatakan, lebih dari 21 ribu syuhada dan lebih dari delapan ribu hilang akibat pembantaian di Jalur Gaza. Itu karena teroris Israel menggunakan segala jenis senjata dengan kejam dan balas dendam terhadap warga sipil di Gaza.
Hamdan menjelaskan, teroris Israel menggunakan bom pembakar di wilayah yang sebelumnya dinyatakan aman. Perang genosida yang dilakukan Israel melampaui semua kejahatan perang yang terjadi dalam zaman modern.
“Netanyahu terus berpindah dari kegagalan ke kegagalan dan hanya berhasil dalam membunuh warga sipil, dan satu-satunya pilihan yang dihadapkan padanya adalah mengakui kegagalan di Gaza.”
“Pemerintahan AS tercemar darah anak-anak Gaza, dan sikap Amerika membuat Biden dan pemerintahnya menjadi rekan kejahatan di Gaza, karena keteguhan pemerintah AS dalam melanjutkan perang di Gaza menegaskan tanggung jawabnya atas darah anak-anak dan perempuan Gaza,” ujar Hamdan.