Sumber medis di Gaza melaporkan pada Selasa bahwa enam eks tahanan Palestina gugur syahid akibat serangan udara Israel di wilayah tengah dan selatan Gaza.
Lima di antara mereka adalah pejuang yang sebelumnya dibebaskan dalam “Kesepakatan Wafa al-Ahrar” (pertukaran tahanan 2011) dan diasingkan ke Gaza dari Tepi Barat. Mereka gugur setelah tenda tempat mereka berlindung di kawasan Al-Mawasi, barat Khan Younis, diserang. Satu lainnya syahid akibat serangan di kota Al-Zawaida, Gaza tengah.
Kantor Media Urusan Tahanan Gaza merilis nama-nama mereka:
- Amjad Abu Arqoub (Hebron)
- Mahmoud Abu Sariya (Jenin)
- Bilal Zara’ (Ramallah)
- Riyad Assaliya (Al-Quds/Al-Quds)
- Naji Ubaidat (Bethlehem)
- Mahmoud Ibrahim (Nablus)
Dalam pernyataan resminya, kantor tersebut mengecam keras kejahatan keji ini, menyebutnya sebagai bukti nyata target sistematis Israel terhadap para eks tahanan, khususnya mereka yang memiliki sejarah panjang dalam perjuangan melawan pendudukan.
Hamas juga mengecam keras pembunuhan ini, menegaskan bahwa serangan terhadap para pejuang yang diasingkan adalah bukti kebencian mendalam Israel, serta lanjutan kebijakan pembunuhan sistematis terhadap mereka yang tetap teguh melawan dan bertahan di penjara Israel.
Tokoh Hamas, Abdul Hakim Hanini, menegaskan bahwa pembunuhan ini tak akan mematahkan tekad rakyat Palestina, para tahanan, dan seluruh eks tahanan untuk terus melanjutkan jalan perlawanan dan meraih kebebasan.
Perlu diketahui, Israel telah berulang kali menargetkan para eks tahanan yang diasingkan ke Gaza, terutama sejak agresi brutal yang dimulai pada Oktober 2023.
Sumber: Al Jazeera