Spirit of Aqsa, Palestina- Mantan tawanan yang telah dibebaskan Hamas menuntut pertemuan segera dengan PM Benjamin Netanyahu. Dia menegaskan, nyawa para tawanan dan tahanan di Jalur Gaza terancam akibat pengeboman yang terus-menerus ke daerah tersebut.
“Para korban penculikan yang kembali dari penawanan di Gaza dan anggota keluarga para tawanan yang masih di sana (Gaza) menuntut pertemuan dengan Dewan Perang, yang dipimpin oleh Perdana Menteri Benjamin Netanyahu malam ini,” demikian laporan situs web Yedioth Ahronoth, Sabut malam (2/12).
“Bahaya terhadap nyawa para sandera sudah jelas dan segera terjadi.”
Sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh Forum Keluarga Tahanan mengatakan, “Berakhirnya gencatan senjata dan kembalinya pertempuran mengharuskan keluarga korban penculikan segera diberitahu bahaya terhadap kehidupan perempuan dan laki-laki yang diculik sudah jelas dan nyata, dan sekarang tidak ada lagi keraguan mengenai hal itu.”
Brigade Al-Qassam sebelumnya telah menerbitkan video seorang tawanan yang mengirim pesan kepada Netanyahu, setelah istri dan dua anaknya tewas dalam pemboman sebelumnya yang dilakukan teroris Israel di Jalur Gaza.
Tahanan Yerden Bibas muncul dalam video tersebut. Dia menangis menceritakan istri, Sherry, dan kedua anaknya, Kfir dan Ariel, dalam pemboman Israel di Jalur Gaza.
“Netanyahu, kamu mengebom dan membunuh istri dan kedua anakku, yang merupakan hal terpenting dalam hidupku. Tolong kembalikan jenazah mereka untuk dimakamkan di Israel,” ujar Yerden.