Spirit of Aqsa, Palestina- Mantan Perdana Menteri Israel, Ehud Barak, mendesak PM Benjamin Netanyahu mundur lantaran tidak bisa memimpin Israel selama perang. Dia juga mendesak pembentukan pemerintahan persatuan nasional tanpa Netanyahu dan kelompok sayap kanan ekstrem seperti Itamar Ben-Gvir dan Bezalel Smotrich.

Dalam artikelnya yang diterbitkan di surat kabar Ibrani Haaretz, Barak mengatakan, “Israel sedang mendekati persimpangan jalan yang menentukan. Menghilangkan kemampuan militer dan pemerintahan Hamas membutuhkan waktu berbulan-bulan,” katanya.

Barak menekankan, kegagalan Netanyahu dalam memimpin perang karena tidak ada rencana realistis ke depan. Selain itu, dia juga menyebut Netanyahu di bawah tekanan aliansi ‘tidak suci’ dengan Itamar Ben-Gvir dan Bezalel Smotrich.

“Itamar Ben-Gvir dan Bezalel Smotrich mengeksploitasi Netanyahu untuk memaksakan ideologi mereka bahwa Gaza harus kembali dikuasai dan tanggung jawab penuh Israel,” kata Barak.

Dia menambahkan, menduduki kembali Gaza akan menjerumuskan Israel ke dalam konflik yang telah berlangsung selama bertahun-tahun dan krisis dengan pemerintahan Amerika. 

Hal itu akan menimbulkan risiko nyata terhadap hubungan Israel dengan Mesir dan Yordania serta terhadap Kesepakatan Abraham dan normalisasi dengan Arab Saudi.

“Pemerintahan Netanyahu menyebabkan kerugian serius terhadap posisi strategis Israel dan memimpin perang yang tidak ada habisnya, dan yang diperlukan dalam situasi ini adalah pembentukan pemerintahan persatuan nasional yang diperluas tanpa Netanyahu, Ben Gvir, dan Smotrich,” ucap Barak.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here