Spirit of Aqsa, Jakarta – Perjuangan yang dilandasi keikhlasan selalu menembus ruang dan waktu. Benar, zionis Yahudi menduduki tanah Palestina saat ini, bahkan untuk salat di Masjid Al-Aqsa harus atas izin mereka. Tapi, apakah itu menghentikan perjuangan umat Islam? Tentu tidak.
Sekjen Spirit of Aqsa (SoA), Ustaz Umar Makka, mengingatkan bahwa selalu ada jalan bagi orang yang mengharap ridha Allah dalam berjuang. Di tengah gempuran arus infomasi yang begitu kuat, umat Islam bisa menggunakan platform media sosial sebagai senjata untuk memperjuangkan pembebasan Baitul Maqdis.
“Kita harus menjadikan media ini sebagai senjata untuk membebaskan Baitul Maqdis. Menjadikan media sebagai edukasi kepada umat Muhammad bahwa permasalahan Al-Aqsa bukan sekedar permasalahan kemanusiaan, bukan cuma permasalahan politik, tapi ini permasalahan akidah bagi seorang muslim, karena ini berkaitan dengan kiblat pertama kaum muslimin, tempat Isra’ Mi’rajnya Rasulullah SAW,” ucap Umar Makka dalam Peringatan ‘Hari Media Al-Quds Sedunia’ yang diadakan secara daring, Ahad (7/6).
Dia menjelaskan, hari ini tepat 53 tahun ketika penjajah zionis Israel pada 1967 masuk ke Masjid Al-Aqsa dan menistakan kiblat pertama umat Islam. Hingga hari ini, Al-Aqsa masih dalam cengkaraman para zionis.
Para penjajah melucuti hak kaum muslimin. Mereka mengklaim secara sepihak dan bersikap sewenang-wenang di atas tanah yang diberkati itu.
“Siapapun yang hari ini datang ke Al-Quds, atau yang pernah datang pasti akan bahwa untuk masuk ke masjid Al-Aqsa kita harus izin dulu kepada tentara zionis, karena Al-Aqsa saat ini berada di kekuasaan mereka sehingga tidak ada seoang muslim yang bisa masuk ke Al-Quds kecuali dengan izin mereka,” ucap Umar.
Satu hal yang harus disadari, perjuangan pembebasan Baitul Maqdis bukan tugas kaum muslim yang ada di Palestina saja, tapi ini menjadi kewajiban seluruh umat Islam di dunia. Jika telah mengucapkan dua kalimat syahadat, maka wajib pula membebaskan Baitul Maqdis. Bagaimana caranya?
“Maka kita harus mengajak kepada kaum muslim untuk menjadikan media sebagai senjata kita menyerukan pembebasan Al-Quds, menjadikan sosial meda yang kita miliki. Sudahkah kita memberikan porsi seruan perjuangan pembelaan Al-Aqsa di media sosial kita, baik itu facebook, twitter, istagram, termasuk di Whatsapp,” ucap Umar.
Allah sudah menjanjika bahwa Baitul Maqdis akan dikuasai kembali oleh umat Islam, namun pertanyannya, apakah kita termasuk orang-orang yang dipilih membebaskan tanah yang penuh berkah itu? (Admin)