Spirit of Aqsa, Palestina- Militer penjajah Israel mengakui seorang perwira tentara Israel tewas dan lima terluka dalam pertempuran melawan Al-Qassam di Jalur Gaza. Pengakuan terbaru tersebut menambah jumlah tentara Israel yang tewas pada Rabu (8/11) menjadi empat orang. Namun, pengakuan tersebut diragukan oleh Hamas dan pakar militer dan strategis, Mayor Jenderal Fayez Al-Duwairi.
“Perwira Israel tewas dalam pertempuran kemarin (8/11), yang menambah jumlah tentara tewas yang diakui terbunuh pada Rabu menjadi empat,” demikian pernyataan militer Israel, Kamis (9/11). Dengan demikian, menurut pengakuan militer Israel, jumlah tentara Israel yang tewas sejak serangan darat 27 Oktober menjadi 35 tentara.
Al-Duwairi meragukan jumlah tentara tewas yang diumumkan militer Israel. Al-Duwairi menilai pernyataan jurubicara Brigade Al-Qassam, Abu Ubaida, jauh lebih bisa diandalkan dan dipercaya ketimbang jurubicara militer Israel Daniel Hagari.
Dia mengatakan, tidak ada korespondensi antara pernyataan Hagari dan apa yang terjadi di lapangan. Tiap kali Hagari tampil ke publik, dia tak memberikan data akurat, sehingga pernyataan dan fakta lapangan tidak bisa dibuktikan secara akurat.
Berbeda dengan Abu Ubaida yang disertai bukti video dan laporan real-time dari media Hamas terkait perkembangan lapangan.
Dia mencontohkan pengumuman tentang Al-Qassam yang telah menghancurkan 136 tank dan kendaraan lapis baja militer Israel. Pernyataan itu bukan bualan semata, karena diikuti bukti video dan laporan militer.
Hal itu pula yang mendasari Al-Duwairi tak percaya jika tentara Israel yang tewas sejak invasi darat ke perbatasan Gaza hanya 30 lebih. Dia mengilustrasikan, 136 kendaraan militer setara satu brigade plus satu batalion.
Buldoser biasanya membawa dua tentara, pengangkut pasukan seperti panther 11 orang, dan tank biasanya dikendalikan 3 sampai orang. Atas dasar itu, Al-Duwairi memperkirakan sudah 450 lebih tentara Israel yang tewas.
Angka itu belum termasuk tentara yang tewas karena operasi penembak jitu, bentrokan langsung, hingga pertempuran jarak jauh.