Spirit of Aqsa, Turki- Parlemen Turki memboikot produk Coca Cola dan Nestle karena kedua perusahaan itu diduga mendukung agresi penjajah Israel ke Jalur Gaza, Palestina. Keputusan tersebut diputuskan Parlemen Turki pada Selasa (7/11). Dalam sebuah pernyataan resmi, Turki akan mencabut produk-produk perusahaan yang mendukung Israel.
“Diputuskan bahwa produk perusahaan yang mendukung Israel tidak akan dijual di restoran, kafetaria, dan kedai teh di kampus parlemen,” bunyi pernyataan parlemen Turki, dikutip Reuters, Rabu (8/11).
Sementara itu, dua sumber parlemen Turki mengatakan kepada Reuters, sejauh ini hanya produk Coca Cola dan Nestle yang ditarik dari restoran, kafe, hingga kedai di kompleks parlemen. Keputusan ini diambil parlemen sebagai jawaban atas permintaan masyarakat Turki.
Boikot produk Israel ini berlangsung setelah kelompok masyarakat sipil, terutama para aktivis, menyerukan untuk memboikot barang-barang Israel dan perusahaan-perusahaan Barat yang mendukung pemerintahan Zionis.
Dalam pernyataan terpisah, Menteri Perdagangan Omer Bolat juga mengumumkan, volume perdagangan dengan Israel terus berkurang sejak gempuran Tel Aviv ke Gaza awal Oktober lalu.
“Dari 7 Oktober lalu, kami mencatat perdagangan mutual (antara Turki dan Israel) berkurang lebih dari 50 persen dibandingkan tahun sebelumnya,” ucap Bolat dalam jumpa pers saat mengunjungi Kuwait pada Selasa.
Sumber tersebut mengatakan keputusan itu diambil sebagai jawaban atas permintaan masyarakat.
“Kantor Ketua Parlemen tidak tinggal diam terhadap kemarahan masyarakat dan memutuskan untuk menghapus produk perusahaan-perusahaan tersebut dari menu kafe dan restoran di Parlemen,” kata sumber tersebut.
Kedua perusahaan telah disebutkan dalam postingan media sosial beberapa hari terakhir oleh para aktivis Turki. Mereka menyerukan boikot terhadap barang-barang Israel dan perusahaan-perusahaan Barat yang disebut mendukung Israel.
Pemerintah Turki mengecam keras genosida dan pembantaian Israel terhadap Gaza dan mengecam dukungan Barat terhadap Israel. Ratusan ribu warga Turki turun ke jalan untuk memprotes operasi Israel di Gaza selama sebulan terakhir, serta protes di media sosial.
Sumber: Reuters, CNN, Republika