Spirit of Aqsa, Palestina- Kepala kantor media pemerintah, Salama Marouf, mengatakan, korban genosida di Jalur Gaza menyentuh angka 40 ribu orang. Angka tersebut merupakan akumulasi dari korban syahid, hilang di bawah reruntuhan, dan luka-luka.
“10,328 syuhada telah meningkat sejak dimulainya agresi, termasuk 4,237 anak-anak, 2,719 perempuan, dan 631 orang lanjut usia, lebih dari 3,000 orang hilang (tertimbun reruntuhan) dan 26,000 warga terluka,” kata Marouf dalam konferensi pers, dikutip Palinfo, Selasa (8/11).
Dia mengungkapkan, penjajah Israel telah menjatuhkan 30 ribu bahan peledak ke Jalur Gaza sejak 7 Oktober 2023. Hal itu mengakibatkan 222 ribu unit rumah hancur, 40 ribu di antaranya hancur total. Selain itu, 192 tenaga medis syahid, 40 unit ambulance hancur, 113 fasilitas kesehatan rusak berat, 18 rumah sakit dan 40 puskesmas tidak bisa beroperasi.
“Pendudukan melakukan 1.071 pembantaian terhadap keluarga-keluarga Palestina, merenggut nyawa ribuan martir dan terluka, sebagian besar di antaranya adalah perempuan dan anak-anak, sementara 1,5 juta warga terpaksa mengungsi dari rumah mereka ke pusat pengungsian, tempat pertemuan, atau kerabat,” ujar Marouf.
Selain itu, 53 ulama di Gaza syahid, 65 masjid rusak total, 136 masjid rusak sebagian, dan 3 gereja dibom penjajah Israel. 237 sekolah juga terkena bom. 60 sekolah hancur total dan 88 kantor pemerintah. Selain itu, 49 jurnalis syahid.
“Zionis Israel melancarkan perang terhadap rumah sakit, khususnya di Kota Gaza dan Jalur Gaza utara, yang mencakup pengeboman langsung dan mencegah akses perawatan, obat-obatan, air dan makanan bagi orang-orang yang terluka dan terlantar di sana,” kata Marouf.
Ada banyak orang Gaza yang sudah kehilangan keluarga. Di antaranya, Al-gha kehilangan 27 anggota keluarga, Juma 27 anggota keluarga, Daloul 27 anggota keluarga, Al-Ramlawi 27 anggota keluarga, dan Al-Sharafi 27 anggota keluarganya syahid.
Di antaranya bayi Gaza yang meninggal yakni Taim Jaarour (9 bulan), Youssef Abu Mahadi (8 bulan), Hassan Al-Amsi (8 bulan), Khaled Abu Al-Amrain (2 bulan), Ibrahim Al-Qara (1 bulan).